Kulon Progo, Aktual.com – Perseroan Terbatas Angkasa Pura I mendampingi PT Kereta Api Indonesia memetakan jalur kereta yang akan digunakan sebagai moda transporasi mendukung pembangunan bandaran baru di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
PT KAI beberapa hari terakhir ini melakukan survei dan mematangkan rencana pembangunan jalur kereta menuju bandara di Kecamatan Temon.
“Kami sudah melakukan survei trase jalur kereta api dimulai dari Kedundang ditarik keselatan melalui Kaligintung, Demen, lalu masuk ke Glagah. Jalur kereta menyisir jalur utara permukiman dan mendekati lokasi bandara. Sejauh ini, rencana hanya itu,” kata Ketua Tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru Kulon Progo Bambang Eko di Kulon Progo, Rabu (21/9).
Berdasarkan hasil survei tersebut untuk kepentingan mendapatkan izin penetapan lokasi jalur kereta api menuju calon lokasi bandara baru dari Kementerian Perhubungan. Nanti, baru akan dilanjutkan pada tahap berikutnya. Tim akan mulai bekerja mulai, Kamis (22/9) dengan didampingi petugas dari PT Angkasa Pura I.
“Rencananya, trase jalur kereta api dibangun ‘double track’ selebar 30 meter dengan panjang 6 kilometer. Jadi, lahan yang dibutuhkan sekitar 30 hektare.”
Bambang menjamin jalur kereta api menuju bandara tidak menggusur permukiman warga. Namun, saat survei, ada sedikit potensi masalah dalam pembebasan lahan, yakni di Desa Kaligintung ada lahan yang akan digunakan untuk membangun Rumah Sakit Nahdlatul Ulama.
“Ternyata, lokasi akan terpotong jalur kereta di tengah-tengah.”
Dia mengaku memberikan masukan kepada pihak PT KAI agar lahan bisa dibebaskan. “Opsi selanjutnya, pembangunan trase jalur kereta digeser ke barat, berdekatan dengan saluran air.”
Sesuai dengan arahan Setwapres, kata dia, target pembangunan jalur kereta menuju bandara harus selesai 2019, atau paralel dengan target pengoperasian bandara. “Pembangunan bandara selesai, jalur kereta juga selesai. Semua ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2019.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu