Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 44 warga Jakarta mengumpulkan cap jempol darah sebagai simbol menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
Aksi yang dilakukan ‘Indonesia Bergerak’ itu beraksi di depan Bundaran Patung Kuda Monas, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/9).
Mereka pun mengumpulkan cap jempol darah dengan cara menusukkan jempolnya dengan jarum steril. Setiap orang yang telah menusukan jempol kemudian dicap di sebuah papan putih bertuliskan Jempol Darah Tolak Ahok.
Selain cap jempol darah, mereka juga membubuhkan tandatangan dan asal kecamatan mereka. Cap jempol yang dikumpulkan berjumlah 44 dari tiap kecamatan.
Di Jakarta memiliki 44 kecamatan. Pendemo yang datang merupakan warga Jakarta yang mengaku korban Ahok dan menolak pencalonan Ahok.
Koordinator aksi Fino Rahardian menyebutkan darah diibaratkan sebagai penderitaan warga Jakarta. “Darah kami tidak sebanding dengan darah warga Jakarta yang digusur,” ujar Fino dilokasi.
Mereka menolak Ahok karena Ahok saat menjadi Wagub DKI ingkar dengan janjinya, yakni pernah menyatakan akan membangun rusun tanpa menggusur warga Jakarta.
Tetapi pada kenyataanya, Ahok ingkar dengan janjinya dan menggusur dan bahkan tanpa ada musyawarah dengan warga. “Ahok tidak mengajak warga untuk diskusi dan musyawarah sampai saat ini.”
Warga Jakarta, ujar dia siap berkoalisi dengan calon lainnya. “Kami akan berkoalisi dengan siapa pun termasuk partai politik penentang Ahok yang pro demokrasi dan santun. Kami berharap kekuatan Islam dan non Muslim serta rakyat miskin, dukung calon yang berseberangan dengan Ahok.”
Massa yang menolak Ahok itu dibaluti kaos putih dan ikat kepala putih bertuliskan ‘Tolak Ahok’. Mereka juga membawa poster bertuliskan ‘Ahok Adalah Sumber Masalah’.
Laporan: Soemitro
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu