Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam Syukuran Peringatan HUT ke-61 Polantas Nasional berharap mengedepankan kinerja profesional, modern, dan terpercaya (Prometer).
Terlebih posisi Polantas sebagai cermin Polri yang selalu berada di tengah masyarakat mulai pusat kota hingga pelosok-pelosok kota.
“Penerapan Prometer diharapkan dioptimalkan dari hulu ke hilir dengan target utama melayani masyarakat dengan mengedepankan sikap humanis dan tegas,” ujar Kapolri, Kamis (22/9).
Ulang tahun lalu lintas ke 61 tahun ini mengangkat tema ‘September Ramah’ yang artinya bagaimana polisi bisa melayani masyarakat dengan lebih ramah lagi dan humanis baik di jalan maupun di loket-loket pleayanan.
Sementara, Kepala Korlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoto yang hadir dalam acara tersebut mengimbau jajarannya di seluruh Indonesia agar mengintrospeksi diri atas kekurangan yang ada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Polantas yang melakukan pelanggaran akan kita berikan punishment dan yang melayani dengan prestasi kita berikan reward,” kata dia.
Kakorlantas pun minta maaf jika dalam memberikan pelayanan dirasakan kurang dan belum maksimal.
Selain itu, di tingkat Polda Metro Jaya yang menaungi Jakarta dan sekitarnya, dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan yang diawali dengan konferensi pers, seminar pendidikan, forum diskusi bisnis, dan festival hut lalu lintas di CFD Jl. Imam Bonjol, Jakarta pada 18 September 2016.
“HUT Lalu Lintas di tahun ini memang sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kami dibantu oleh pemerhati lingkungan pendidikan dan lalulintas. Adapun HUT Lalu Lintas tahun ini dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan berlalulintas jalan,” ujar Syamsul Bahri yang juga hadir diacara tersebut.
Menurut Martha D Silalahi, Head Project rangkaian kegiatan tersebut, berbicara tentang etika berlalu lintas tidak akan pernah habisnya. Apalagi pembentukan pribadi dan karakter yang disiplin menjadi mutlak namun hal ini belum menjadi sebuah hal yang sangat penting di kurikulum pendidikan di Indonesia.
“Sangat penting sejak dini ditanamkan kepada anak-anak pendidikan tentang keselamatan, etika dan sopan santun berlalu lintas serta keamanan. Bukan sekadar teori pendidikan, tetapi juga realita yang terjadi di lapangan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















