Jakarta, Aktual.com-Koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejehtera (PKS) akhirnya memutuskan untuk mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai calon Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Diusungnya Anies tentu mengejutkan jika melihat masa lalu Anies.
Belum sampai tiga bulan lalu Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kabinet kerja. Jabatan yang ia dapatkan setelah menjadi juru bicara Joko Widodo-Jusuf Kalla saat pemilu presiden tahun 2014. Kala itu publik mencatat Anies keras mengkritik lawanya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Anies pernah menyebut Prabowo Subianto adalah capres yang bermasalah. Bahkan disebuah kesempatan iya menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu diusung oleh mafia.
Menurutnya saat itu Prabowo diusung oleh sejumlah partai politik (parpol) yang dilakoni para mafia, seperti dugaan kasus korupsi migas, haji, impor daging, Alquran, dan lumpur Lapindo. Kalau ingin selesaikan masalah itu, maka Jokowi-JK menjadi alternatifnya.
“Sebab kami jelas akan menuntaskan persoalan tersebut, masyarakat harus bisa membedakannya,” kata Anies dalam konfrensi pers penyampaian program Jokowi-JK, di Hotel Holiday Inn, Bandung, Kamis 3 Juli 2014.
Anies bahkan pernah mencibir Prabowo dikenal publik karena biaya iklan yang tinggi.”Kita tahu siapa Prabowo karena sudah beriklan selama 6 tahun di televisi terus-menerus. Cara berpolitik dengan biaya luar biasa mahal, tidak membuat politik menjadi lebih sehat,” ujar Anies di sela-sela acara Rakornas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Kamis 29 Mei 2014 lalu.
Cerita dua tahun lalu itu seakan dilupakan kemarin malam. Prabowo merestui Anies untuk bersanding dengan Sandiaga Salahuddin Uno. Bahkan mantan Danjen Kopassus itu menyebut Anies sebagai figur terbaik untuk warga Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh: