Jakarta, Aktual.co — Sejatinya fungsi yang hakiki dari demokrasi adalah untuk kesejahteraan dan kesetaraan, tapi di lapangan justru demokrasi yang diterapkan di Indonesia menciptakan kesenjangan yang semakin melebar. Dimasa Orde Baru sistem demokrasi kita adalah demokrasi tertutup, sedangkan di era reformasi sistem demokrasi kita yaitu demokrasi terbuka. Sisi positif sistem demokrasi yang kita terapkan sekarang adalah bebas menyatakan pendapat, adanya ruang-ruang diskusi untuk mengkritik penguasa. Disisi lain demokrasi yang seharusnya memberikan kesetaraan hak yang sama terhadap rakyat untuk menjadi pemimpin di negeri ini sirna sudah, demokrasi terbuka akan menciptakan demokrasi kapitalis, demokrasi yang akan dikuasai oleh segelintir orang yang mempunyai kapital dan kepopuleran.
Demokrasi mempunyai dua sayap, sayap kebebasan berpendapat dan sayap kesejahteraan,  keduanya harus berjalan berbarengan dan seimbang untuk menekan kesenjangan. Jika demokrasi tidak mampu mensejahterkan rakyat Indonesia, maka demokrasi akan membunuh dirinya sendiri .
Partai yang seharusnya menjadi alat demokrasi dan wadah perjuangan idelogi,  justru bersifat Oligarky dan dikuasai oleh kekuatan kapital, sehingga idelogi partai akan di kaburkan oleh kepentiangan sekelompok elit partai untuk tujuan dan kepentingan kelompoknya.  Pejuang demokrasi akan terpinggirkan menunggu demokrasi membunuh dirinya sendiri.