Kendaran hagglund milik Palang Merah Indonesia (PMI) melintas medan berlumpur di Kampung Bojong Sudika, Cimacan, Garut, Jumat (23/9). Kendaraan hagglund dikerahkan PMI untuk mempermudah mobilisasi sukarelawan dan proses evakuasi di tengah kawasan yang penuh lumpur akibat terjangan banjir bandang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Garut, Aktual.com – Korban banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, menerima bantuan 30.000 liter air bersih per hari dari Palang Merah Indonesia.

“Setiap hari kami menerjunkan enam mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter untuk memenuhi dan menyuplai pasokan di permukiman warga yang terdampak,” kata Koordinator Lapangan PMI Kabupaten Garut Abidin dalam keterangan pers, Sabtu (24/9).

Abidin menjelaskan pascabanjir bandang yang melanda pada 20 September 2016 muncul sejumlah masalah yang terkait dengan akses air bersih.

Untuk penyediaan air bersih warga yang terdampak, PMI bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Garut untuk menyuplai kebutuhan air setiap hari.

Salah satu warga, Yeyet mengatakan dampak dari banjir bandang mengakibatkan tersendatnya saluran air bersih di rumahnya.

Sumur yang berada di rumahya pun tak luput dari kotoran lumpur dan genangan air yang hingga hari ke-4 pascakejadian masih menggenangi sebagian belakang rumahnya.

“Sumur di rumah kotor, sehingga kebutuhan di air bersih terganggu, dengan adanya bantuan air bersih jadi merasa terbantu,” kata Yeyet.

Tidak hanya air bersih, setiap warga juga mendapatkan bantuan berupa jerigen air serta larutan penjernih air untuk mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut.

Selain kendala ketersediaan air bersih, para korban juga mengeluh minimnya sarana mandi cuci kakus (MCK) di lokasi pengungsian.

“Hari ini PMI juga akan membangun fasilitas MCK darurat yang menjadi salah satu permasalah warga yang terdampak,” ujar Abidin menambahkan.

Lebih lanjut dia mengatakan, PMI akan membuat sebanyak delapan MCK darurat di perkampungan warga yang terdampak, salah satunya di kecamatan Cimacan.

Hal ini dilakukan mengingat jika kegiatan MCK dilakukan di sembarang lokasi maka berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti diare dan penyakit kulit dan lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan