Kendaran hagglund milik Palang Merah Indonesia (PMI) melintas medan berlumpur di Kampung Bojong Sudika, Cimacan, Garut, Jumat (23/9). Kendaraan hagglund dikerahkan PMI untuk mempermudah mobilisasi sukarelawan dan proses evakuasi di tengah kawasan yang penuh lumpur akibat terjangan banjir bandang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Garut, Aktual.com — Tim SAR terus berupaya menemukan sejumlah korban hilang atas musibah banjir bandang, yang telah menerjang tujuh Kecamatan di Garut, Jawa Barat.

Kali ini, petugas gabungan memfokuskan pencarian korban hilang di Waduk Jatigede, Sumedang. Diduga para korban hilang berada di titik tersebut.

Untuk mengoptimalkan pencarian tersebut, tim SAR yang dikomandoi Satgas Posko Penanggulangan Bencana Letkol Arm Setyo Hani Susanto membutuhkan alat yang mendukung pencarian para korban tersebut.

Sebab, selain wilayah yang terjal banyak pula puing-puing bangunan yang tersapu oleh banjir bandang yang terjadi, Selasa (19/9) lalu.

“Kita sudah sampaikan kemarin kepada Kepala BNPB (Willem), akan diusahakan drone hari ini sudah ada dan bekho terapung secepatnya,” kata Setyo di Makodim 0611, Jalan Veteran, Garut, Jabar, Selasa (27/9).

Kebutuhan kedua alat itu, lanjut dia, guna mempermudah pencarian para korban. “Kemarin kita pakai perahu karet, ternyata sulit. Karena terhambat oleh tumpukan sampah. Nah kebutuhan bekho untuk menerabas tumpukan sampah.”

Meski masa tanggap darurat selama 21 hari, dia menginginkan proses pencarian terhadap korban segera selesai. “Akan kami optimalkan waktu ini untuk secepatnya menemukan para korban hilang dan menyelesaikan pekerjaan lainnya dampak dari musibah ini.”

Tercatat sejauh ini korban hilang tersisa 19 orang lagi. Sementara untuk korban meninggal dunia dalam bencana banjir bandang Kabupaten Garut menjadi 34 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu