Pesiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), Arisudono Soerono (kedua dari kanan) bersama Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat ( kanan), Komisaris Independen, IIF, Edwin Gerungan (kiri) , serta Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini (kanan) memantau monitor saham usai membuka perdagangan saham sesi pagi di Main Hall, Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/8). PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) melakukan kegiatan pencatatan obligasi I 2016 senilai Rp 1,5 triliun pertama kali di BEI yang ditargetkan dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk mendanai sejumlah proyek infrastruktur di Tanah Air. .obligasi yang diterbitkan dalam tiga seri. Yakni, seri A senilai Rp825 miliar dengan kupon tetap 8,25 persen per tahun dan tenor tiga tahun. Kemudian, seri B senilai Rp250 miliar dengan kupon tetap 8,7 persen per tahun dan jangka waktu lima tahun. Serta, seri C senilai Rp 25 miliar dengan kupon 9 persen dan tenor tujuh tahun. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan kembali (relisting) saham PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) yang diharapkan dapat menjadi pilihan bagi para investor berinvestasi.

“Mudah-mudahan dengan aksi korporasi perseroan ini dapat meningkatkan nilai perusahaan ke depan,” ujat Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (27/9).

Dengan aksi korporasi dari Indo Komoditi Korpora, dia juga berharap mampu menjadi dorongan bagi perusahaan lain yang sahamnya telah dihapus dari BEI dapat mencatatkan kembali sahamnya.

“Ada cukup banyak perusahaan ‘delisting’ (sahamnya dihapus di BEI) menyatakan minatnya untuk mencatatkan kembali sahamnya. Diharapkan perusahaan dapat lebih fokus menjalankan pada bisnisnya,” katanya.

Dengan pencatatan kembali saham ini, menurut dia, manajemen harus memaksimalkan penerapan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) karena akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan.

Direktur Utama INCF Sujaka Lays mengemukakan bahwa saat ini perseroan bergerak di bidang pengolahan karet alam. Indonesia yang merupakan salah satu negara produsen karet alam terbesar dunia memberi dampak positif pada kinerja perseroan.

“Kami yakin, industri karet di dalam negeri dapat tumbuh pesat,” katanya.

Perseroan Terbatas (PT) Indo Komoditi Korpora Tbk. melakukan pencatatan kembali saham sebanyak 1,438 miliar lembar. Pada Sesi I perdagangan hari ini (Selasa, 27/9) saham INCF mengalami penaikan sebesar 0,72 persen menjadi Rp278,00.

Dalam perjalanannya hingga Sesi II, terpantau saham INCF menguat 2,17 persen menjadi Rp282,00 per lembar saham.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka