Foto aerial Lapangan Tenis di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (26/2). Pemerintah akan merenovasi 14 venue olah raga di kompleks Gelora Bung Karno seluas 87 hektar dengan anggaran sekitar Rp3-3,5 triliun yang rencananya akan dimulai pada maret mendatang untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/16

Jakarta, Aktual.com – Beberapa proyek milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang berkaitan dengan penyelenggaraan Asian Games XVIII pada 2018 mendatang, diprediksi akan mengakibatkan kerugian keuangan negara.

Menurut Direktur Center Budget Analysis (CBA), ada dua proyek yang diperkirakan bisa berakibat buruk, yakni terkait lelang launching logo, maskot dan pictogram dan optimalisasi promosi persiapan penyelenggaraan Asian Games XVIII.

Untuk proyek launching misalnya, dari nilai Harga Prakiraan Sementara (HPS) sebesar Rp7.497.726.500, potensi kerugiannya sebesar Rp173.442.500. Sebab, penawaran harga dari perusahaan yang memenangkan lelang ini justru lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.

“Pemenang lelang ini adalah PT. Nuansa Surya Bhakti, dengan harga penawaran sebesar Rp.6.856.811.500. Terdapat perusahaan yang harga penawarannya lebih rendah yakni PT Puspa Artha Gemilang, sebesar Rp6.683.369.000,” beber Uchok, di Jakarta, Selasa (27/9).

Begitu pula dengan lelang proyek optimalisasi promos persiapan penyelenggaraan Asian Games XVIII. Lelang proyek bernilai Rp29.223.106.000 juga berpotensi menimbulkan kerugian negara.

Modusnya pun sama, ada perusahaan yang penawarannya bagus namun tidak dimenangkan. Proyek ini justru didapatkan oleh PT Lima Karsa Kreasi Tama, dengan harga penawaran Rp28.500.670.000.

“Penawaran lelang ini terlalu tinggi, ada potensi kerugian negara minimal sebesar Rp8.521.374.400. Sebab, ada perusahaan yang menawarkan harga lebih rendang yakni PT Mediatama Cipta Citra dengan nilai Rp19.979.295.600,” jelasnya.

Maka dari itu, menurutu Uchok dengan semua dipaparkan, seharusnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa langsung bergerak. Paling tidak, lembaga antirasuah harus memantau realisasi anggaran Kemenpora untuk penyelenggaraan Asian Games XVIII.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby