Warga melihat alat berat saat menghancurkan rumah warga Bukit Duri yang berada di bantaran kali Ciliwung, Jakarta, Rabu (28/9/2016). Penertiban terhadap bangunan di bantaran Kali Ciliwung ini dilakukan Pemrov DKI Jakarta untuk mengembalikan fungsi sungai. AKTUAL/MUNZIR

Jakarta, Aktual.com – Meski penggusuran telah berlangsung beberapa jam yang lalu, namun masih ada warga yang menangisi bangunan tempat tinggalnya yang dirobohkan Pemkot Jaksel di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (28/9).

Wati (47) warga RW 12 Kelurahan Bukit Duri hanya bisa pasrah tergambar dari raut wajahnya meratapi rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

Ibu tiga anak ini belum bisa menerima tempat tinggalnya dirobohkan lantaran sudah puluhan tahun menetap di kawasan tersebut.

“Saya gak habis pikir mereka main gusur-gusur seenaknya. Saya lahirin anak saya di rumah ini. Sudah belasan tahun saya tinggal di sini,” sesal dia saat ditemui di lokasi.

Hal yang menurutnya berat adalah lantaran dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, masing-masing SD dan SMP. Wati tak tahu nasib kedua anaknya tersebut jika di relokasi ke rumah susun Rawa Bebek Jakarta Timur.

“Masalahnya anak saya dua juga masih sekolah mas. Dua-duanya sekolah disini. Kalo pindah susah lagi harus pindah lagi, terus biaya nya gimana,” kata dia sambil terisak tangis.

Sebelumnya, warga yang tak terima penggusuran, melakukan aksi damai penolakan dengan membawa poster-poster bertuliskan penolakan ‘Bukit Duri Tumbal Pembangunan Jakarta’.

Dengan mengenakan kaos berwarna putih warga kompak menyanyikan lagu mengiringi pembongkoran rumah yang menjadi tempat tinggalnya sejak puluhan tahun.

Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan