Sekjen Pena 98 Adian Napitupulu memberikan keterangan kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Jakarta, Sabtu (25/6). Dalam pernyataannya Pospera meminta Teman Ahok untuk menghentikan kekerasan verbal yang terjadi dan meminta maaf karena Pospera bukan merupakan sayap partai. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu mengapresiasi langkah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) yang tengah menyelidiki dugaan suap yang dilakukan Maxpower, perusahaan listrik asal Amerika terhadap sejumlah pejabat di Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut merupakan informasi yang sangat berharga untuk Indonesia. Untuk itu, ia meminta pihak terkait di Indonesia agar segera menindaklanjuti informasi tersebut.

“Kita berharap informasi ini agar segera ditindaklanjuti oleh instansi terkait dalam hal ini Kementerian ESDM maupun instansi hukum,” ujar Adian di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9).

Lebih lanjut, Adian menuturkan, jika hal itu terbukti maka akan menjadi hal yang sangat memalukan untuk Indonesia maupun Amerika Serikat itu sendiri.

“Jika terbukti benar. Maka ini memalukan kedua negara (Indonesia-Amerika),” cetus Politisi PDIP ini.

Karenanya, lanjut Adian, Komisi VII DPR akan menanyakan persoalan tersebut pada Plt Menteri ESDM saat rapat kerja nanti.

“Dan saya akan menanyakan hal ini ke Plt menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan saat rapat dengan kementerian ESDM nanti. Karena, permasalahan ini menunjukan harus ada pengetatan di Kementrian ESDM,” ungkap Adian.

Selain kementrian dan instansi hukum, Adian juga mendorong agar lembaga hukum seperti KPK turun tangan menyikapi persoalan tersebut.

“Perlu pengetatan pengawasan yang harus dilakukan DPR dan juga lembaga hukum terkait seperti KPK. KPK perlu melakukan supervisi untuk hal ini,” tegasnya.

Sementara, Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan informasi bahwa Dewan Kehakiman Amerika Serikat tengah menyelidiki dugaan penyuapan dan kejahatan lainnya di Maxpower Group Pte Ltd.

Otoritas Negeri Paman Sam menduga ada oknum pejabat Indonesia menerima suap dari perusahaan yang membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar gas di Asia Tenggara itu.

“Iya saya dapat informasi juga,” ujar Agus, Rabu (28/7).

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan