Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Mukhtar Tompo mengaku tidak setuju dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 Oktober 2016 mendatang.
Meskipun, saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan, untuk menetapkan apakah harga BBM tetap, naik atau bakal turun.
“Bangsa ini sedang sakit. Persoalan di masyarakat ini sudah terlalu besar. Kita takut terakumulasi dan menjadi sebuah momentum besar, akhirnya semakin kacau. Intinya saya enggak setuju jika BBM dinaikkan awal Oktober nanti,” ujar Mukhtar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9).
Ia menilai, banyak potensi yang bisa dimaksimalkan untuk menambah pendapatan negara. Karena itu, menurutnya, tidak harus dengan menaikkan harga BBM.
“Misalnya saya dan teman-teman di Komisi VII sedang mempersoalkan cost recovery. Begitu besar cost recovery selama puluhan tahun ini. Dimana seolah -olah ada kerjasama antara pemerintah dengan KKS, SKK migas tapi mereka (KKKS) selama ini selalu menghindar dari tanggung jawab. Contoh, KKKS memasukan dana CSRnya ke item cost recovery, kan gila ini,” pungkasnya.(Nailin In Saroh)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid