Jakarta, Aktual.com – Nama Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti masuk ke dalam daftar saksi yang hari ini, Kamis (29/9), diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tak lain, Djarot akan diperiksa terkait kasus dugaan suap rekomendasi pendisitribusian gula impor untuk wilayah Sumatera Barat.

“Pak Djarot diperiksa sebagai saksi untuk tersangka IG (Irman Gusman),” kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati saat dikonfirmasi.

Diduga kuat, anak buah Menteri BUMN, Rini Soemarno akan dicecar seputar komunikasinya dengan Irman. Secara luas, Djarot nampaknya akan ditanya mengenai mekanismen pendistribusian gula impor milik Bulog.

Meski demikian, Yuyuk belum bisa memastikan apakah dugaan itu benar adanya. Yang pasti, kata dia, Djarot diyakini bisa menguak tabir kasus dugaan suap yang menjerat Irman.

“Seorang saksi diperiksa karena diduga mengetahui tindak pidana yang terjadi,” ucap Yuyuk.

Kuasa hukum Irman, Razman Aries Nasution membenarkan adanya komunikasi antara kliennya dengan Djarot. Kala itu, Irman meminta Bulog untuk menambah pasokan gula untuk wilayah Sumbar.

“Pak Irman tidak bantah itu (telepon Dirut Bulog). Dia (Irman) bilang, pak ini kok gula Sumbar kurang? Kemudian, Bulog (Djarot) bilang, iya pak nanti kita bantu,” beber Razman saat ditemui di gedung KPK, Selasa (20/9).

Sementara itu, menurut pimpinan KPK, Laode Muhamad Syarif, komunikasi antara Irman dan Djarot memang menjadi pintu masuk bagi penyidik mengkonstruksikan kasus dugaan suap rekomendasi impor gula di Sumbar.

Kata Syarif, permintaan Irman kepada Djarot menjadi awal mula terjadinya dugaan transaksi suap. “Intinya pembicaraan itu merupakan pengantar KPK. Salah satu poin yang akan didalami adalah rekomendasi,” papar dia, di gedung DPR, Rabu (21/9).

Seperti diketahui, Irman telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik KPK, dalam kasus dugaan suap penambahan kuota pendistribusian gula impor untuk wilayah Sumbar.

Calon Presiden hasil konvensi Partai Demokrat itu diduga menerima suap Rp100 juta dari Dirut CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto, yang diserahkan langsung pada Jumat (16/9) malam.

CV Semesta Berjaya merupakan salah satu perusahaan yang mendistribusikan gula impor milik Bulog. Perusahaan ini telah menjadi mitra Bulog untuk pendistribusian gula impor ke daerah Sumbar dalam tiga bulan terakhir.

M. Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan