Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan penentuan inflasi yang dilakukan selama ini melibatkan 800 harga komoditas pokok di 82 kota di Indonesia.

“Ketika harga 800 komoditas pokok ini terus mengalami kenaikan maka yang terjadi adalah inflasi,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara di Jakarta Pusat, Senin (3/10).

Dari seluruh komoditas tersebut, yang memberikan dampak paling besar adalah kelompok makanan di antaranya beras, gula pasir, bawang putih, dan cabai.

“Oleh karena itu, kenapa kami selalu menyatakan kendalikan harga beras, harga gula pasir, atau harga cabai. Ini karena barang yang dominan diukur pada inflasi adalah pangan. Komponen pangan di dalam kenaikan harga sangat penting dipantau,” katanya.

Dalam upaya pengendalian tersebut, pihaknya melakukan kerja sama dengan Pemerintah pusat dan daerah memberikan data analisis mengenai distribusi tersebut.

“Dalam hal ini kami memberikan bantuan software aplikasi agar Pemda bisa memantau harga di daerah yaitu aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS),” katanya.

Dengan aplikasi tersebut, setiap daerah juga dapat mengetahui stok komoditas tertentu di daerah lain. Selanjutnya, distribusi dapat dilakukan oleh daerah yang memiliki ketersediaan komoditas lebih banyak ke daerah yang kekurangan komoditas yang sama.

“Distribusi ini penting, jika distribusi komoditas antardaerah tidak bisa dilakukan maka inflasi akan naik,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka