Kiri-kanan ; (UBK) Salamudin Daeng, Moderator Dina Nurul Fitria, (Petisi 28) Haris Rusly Motti, (NEGARAWAN CENTRE) Johan O Silalahi, , Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono, Koordinator GIB Adhie Massardi, saat mengahadiri diskusi di Jakarta, Kamis (10/3/2016). Diskusi yang diselenggarakan oleh Institute Ekonomi Politk Soekarno Hatta yang bertemakan "ALARM BAHAYA UTK JOKOWI- JK. RESHUFFLE KABINET SEBAGAI SOLUSI?"

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengkhawatirkan keberadaan TNI dan Polri berpihak ke calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak DKI Jakarta 2017. Karenanya ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi setiap pergerakan TNI dan Polri jelang Pilkada, Februari 2017 mendatang.

“Kami ada kecurigaan (TNI dan Polri) tidak akan netral, jadi ini yang harus masyarakat awasi. Tetapi ini baru indikasi,” terangnya usai diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/10).

Menurutnya, keberadaan aparat TNI dan Polri sudah seharusnya netral dalam Pilkada. Bukan hanya di DKI, melainkan seluruh daerah yang menggelar suksesi kepemimpinan. Arief tidak menjelaskan lebih jauh indikasi atau dugaan ketidaknetralan TNI dan Polri dengan berpihak ke pasangan Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat.

Ia mencontohkan bagaimana perangkat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika mencopoti spanduk-spanduk yang bernuansa kampanye Pilkada Jakarta. Satpol PP, disebutnya hanya menurunkan spanduk kampanye dari rival-rival Ahok. Sementara, spanduk-spanduk yang nadanya pro Ahok tidak disentuh.

“Nanti kita lihat saja apakah Polisi dan TNI bisa netral saat kampanye,” demikian Arief. (Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh: