Pekanbaru, Aktual.com – Sebanyak 20 titik panas terdeteksi satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat di Sumatera. Sedangkan 14 titik panas memiliki tingkat kebakaran hutan dan lahan di atas 50 persen dengan penyebaran pada empat provinsi.

“Pukul 07.00 WIB ini, satelit NASA (Terra dan Aqua) menemukan 20 titik panas berada di daratan Sumatera,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Selasa (4/10).

Sedangkan di Bangka Belitung, satelit menemukan sebagian besar titik panas terkosentrasi di provinsi itu dengan jumlah 14 titik, menyusul Provinsi Jambi terpantau tiga titik.

Provinsi Sumatera Selatan terdeteksi dua titik panas dan Provinsi Lampung terdapat satu titik. “Untuk di Riau sendiri, satelit tidak temukan titik panas atau terpantau nihil, baik di wilayah pesisir maupun daratan di provinsi itu.”

Meski pada Senin (3/4) sore, terpantau satu titik panas di Riau, yakni di Kabupaten Pelalawan dengan level confident kebakaran hutan dan lahan di bawah 70 persen. Tim udara Satgas Karhutla Provinsi Riau mengirim tiga helikopter.

Tiga helikopter dan satu pesawat Air Tractor melakukan operasi pengeboman air guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Dumai, Provinsi Riau.

“Hingga sore tiga heli, telah melakukan 284 kali pengeboman air di wilayah Dumai,” kata anggota tim udara Satgas Karhutla Provinsi Riau Lettu Sherif Yanuardi.

Sherif menyebutkan tiga helikopter itu terdiri atas dua unit MI-8 dengan registrasi UR-CMJ dan EY-225 secara bergantian melakukan pemadaman di pusat titik api sejak akhir pekan kemarin.

Pemadaman dengan kedua heli tersebut berkapasitas 5 ton sekali terbang dan dibantu satu helikopter tipe Sikorsky S-61 yang pada hari itu melakukan pemadaman di Rantau Bais, Kabupaten Rokan Hilir dan Kandis di Kabupaten Siak.

Satu pesawat Air Tractor turut melakukan pemadaman kebakaran, selain fungsi utamanya untuk melakukan patroli udara. “Laporan terakhir kami terima, titik api di Siak sudah dipadamkan. Rantau Bais dan Dumai, masih menyisakan asap tipis. MI-8 masih kita ‘standby’-kan di Dumai,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu