Jakarta, Aktual.com – Sebuah bom meledak dan menewaskan sedikitnya 20 orang dalam suatu pesta pernikahan orang dari etnis Kurdi di kota Hasaka, bagian timur laut Suriah pada Senin, menurut milisi suku Kurdi dan kelompok pemantau.

Media pemerintah melaporkan jumlah korban meningkat lebih besar, mencapai sekitar 30 orang.

Kelompok pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah melaporkan 22 orang meninggal akibat peledakan tersebut dan menambahkan terdapat sejumlah korban luka yang berada dalam keadaan kritis.

Pengantin laki-laki turut meninggal dalam musibah itu bersama seorang tokoh partai Kurdi, kata lembaga tersebut.

Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau YPG dalam pernyataannya mengatakan sedikitnya 20 orang terbunuh dan puluhan lainnya cedera, namun masih belum jelas apakah ledakan terjadi akibat bom bunuh diri atau peledakan yang lain.

Media pemerintah Suriah menyebutkan 30 orang meninggal dan 90 lainnya luka akibat peledakan itu.

Suatu pernyataan oleh Kantor Berita Amaq yang dekat dengan kelompok IS mengatakan, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang kerumunan pejuang YPG di pinggiran kota dengan membawa senapan mesin dan bom rompi. Mereka tidak memberi penjelasan lebih lanjut.

Sebelumnya pada Senin pagi pelaku bom bunuh diri juga merengut nyawa beberapa orang Suriah di kota Hama yang dikuasai pemerintah, menurut kanto berita SANA.

Pelaku bom bunuh diri yang pertama meledakkan diri dengan bom sabuk di alun-alun kota al-Hader, 15 menit kemudian disusul oleh kejadian kedua di tempat yang sama, SANA melaporkan keterangan polisi.

Sejumlah laporan yang belum dipastikan kebenarannya mengatakan seorang perempuan pelaku bom bunuh diri diduga terlibat dalam serangan di Hasaka.

Hasaka kebanyakan dikuasai oleh YPG setelah mengusir tentara Suriah pada Agustus lalu.

Kejadian ini berlangsung pada petang hari di balai rakyat yang terletak di antara jalur Hakasa dan kota Qamishli yang dikuasai kelompok Kurdi.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby