Jakarta, Aktual.com – Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul, mengaku siap melakukan apa pun demi memenangkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Bahkan, mundur sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan partai pun telah ia pertimbangkan.
Menanggapi hal tersebut, Politisi PDIP Darmadi Durianti menilai seharusnya Ruhut tak boleh bersikap demikian. Sebab, kader partai harus patuh mengikuti arahan dari partainya masing-masing.
“Ruhut kan dari awal Jokowi-Ahok dukung, Jokowi-JK dukung. Selalu berbeda dia. Jadi, secara partai sebetulnya enggak boleh. Karena apa yang diputuskan partai dia harus ikut perintah partai,” ujar Darmadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
“Tapi kan masalah ideologi nih. Masalah keyakinan bahwa dia menganggap Ahok pantas memimpin,” tambah anggota Komisi VI DPR ini.
Meski demikian, lanjut Darmadi, bagaimana pun Ruhut ingin mendukung Ahok semestinya politisi yang juga selebritis itu harus tegak lurus menjalankan instruksi partainya. Sebab, disitulah etika kepartaian yang harus dipertahankan.
“Kurang baik. Karena di kami semua tegak lurus. Walaupun kami dulu kritik Ahok, begitu diputuskan kami tegas lurus. Kalau enggak ya jangan masuk partai. Independen aja,” cetusnya.
“Kaya saya dulu sering kritik, sekarang dimasukkan jadi koordinator wilayah. Ngapain kalau enggak ikut perintah partai. Masa nyerang calon,” sambung dia.
Darmadi pun menegaskan, bahwa Ruhut tak bisa dengan mudah masuk ke PDIP. Meskipun, sudah dimintakan kontribusinya oleh kader partai banteng untuk menjadi juru kampanye atau juru bicara dalam tim pemenangan Ahok-Djarot.
“Oh, masih panjang. Kita teliti dulu ideologi yang dia anut, ada fitting process. Kemudian dia enggak bisa tunduk perintah partai ya enggak bisa terima. Seperti yang dia lakukan ke demokrat itu enggak berlaku di PDIP,” ungkap Kordinator daerah Tim Pemenangan Ahok dari PDIP ini.
Darmadi menakankan, bahwa di PDIP tidak bisa menerima kader yang sudah mengkhianati partai. Sebab, sudah jadi harga mati bahwa apa yang diperintahkan partai semuanya harus tegak lurus.
“Dengan kondisi begitu mana mungkin dia masuk ke PDIP. Enggak mungkin. Ya kan, dia di Golkar begitu. Demokrat begitu, itu bukan kali pertama melawan. Waktu jokowi kan ngelawan si prabowo yg sby dkung prabowo. Itu syarat kesetiaan partai. PDIP itu kesetiaan paling penting,” jelas Darmadi.
“PDIP enggak bisa terima kalau sifat itu masih dibawa ke PDIP. Karena ada kulture nya,” tandasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby