Jakarta, Aktual.com – Komisi XI DPR hari ini menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk empat BUMN terbuka dalam APBN Perubahan 2016, sekaligus juga menyetujui mekanisme penambahan modal dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD/right issue).
Empat BUMN terbuka itu adalah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) yang mendapat PMN total Rp9 triliun.
Menurut analis pasar modal dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, suntikan modal ke empat emiten BUMN itu harus dapat dimaksimalkan, sehingga bisa menggenjot kinerjanya lebih baik.
“Apalagi memang PMN dan right issue yang disetujui oleh DPR itu sudah pasti akan menjadi sentimen positif ke pasar saham,” ujar Reza, saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/10).
Menurutnya, katalis positif dari pemberian PMN senilai Rp9 triliun itu akan memengaruhi penguatan harga saham dari WIKA, JSMR, KRAS, maupun PTPP.
“Jadi sentimen positif dari isu PMN ini akan dirasakan manfaatnya oleh empat BUMN ini selama dua sampai tiga hari ke depan,” tegas Reza.
Di DPR sendiri, kendati disetujui pengucuran PMN dan rencana right issue-nya, pihak parlemen tetap mengingatkan agar kepemilikan saham pemerintah di empat BUMN tersebut tidak terdilusi.
Seperti WIKA yang mendapatkan tambahan modal dengan right issue sebesar Rp4 triliun diharapkan bisa mempertahankan posisi kepemilikan saham pemerintah sebanyak 65,05 persen. KRAS dengan right issue sebesar Rp1,5 triliun harus dapat mempertahankan posisi kepemilikan saham pemerintah sebesar 80 persen.
Lalu JSMR, yang mendapat kucuran dengan right issue sebesar Rp1,25 triliun harus bisa mempertahankan posisi kepemilikan saham pemerintah sebesar 70 persen. Dan terakhir, PTPP dengan right issue sebesar Rp2,25 triliun untuk mempertahankan posisi kepemilikan saham pemerintah di angka 51 persen.
Reza kembali menegaskan, dengan kucuran modal terhadap empat BUMN itu, akan berdampak ke kontinuasi penguatan harga saham keempat BUMN itu yang berlangsung untuk kurun jangka pendek dan menengah, setelah emiten-emiten ini merealisasikan program kerja dengan memanfaatkan dana PMN tersebut.
“Nantinya mereka akan ada penguatan capex (belanja modal) hingga revitalisasi alat prosuksinya,” tegas Reza.
Dia menambahkan, implementasi program perseroan untuk jangka pendek dan menengah yang mengandalkan dana PMN itu pun akan menjadi momentum kedua bagi penguatan saham WIKA, JSMR, KRAS dan PTPP.
“Setelah dua sampai tiga hari menguat karena isu PMN, saham mereka berlanjut menguat pasca realisasi program kerja. Sehingga nantinya dana segar itu harus bisa meningkatkan kinerjanya,” tandas dia.
Seusai mengikuti sidang Komisi XI, pemerintah yang saat itu diwakili oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengingatkan dana PMN ini jangan sampai disalahgunakan oleh manajemen BUMN tersebut.
“Makanya kita akan menjaga supaya BUMN tidak aneh-aneh dalam menggunakan dana tersebut. Sehingga nantnya mereka harus bisa mengeluarkan standar dan benchmark-nya,” ingat Darmin.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh: