Warga melintasi jalan yang sebagian runtuh menuju lokasi longsor di Desa Gumelem Kulon, Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (19/6). Tim SAR gabungan bersama relawan terpaksa berjalan kaki sejauh delapan kilometer akibat longsor menggenangi akses jalan dengan lumpur dan air hingga medan jalan sulit untuk dilalui. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebabkan kawasan Bukit Menoreh terjadi beberapa retakan tanah dan potensi longsor.

Anggota Tagana Kecamatan Girimulyo Sutikno di Kulon Progo, Minggu, mengatakan tanah longsor di Desa Purwosari sepanjang tiga meter, tinggi enam meter yang menyebabkan jalan dusun terputus, dan retakan berpotensi longsor 3-6 meter.

“Di bawah longsoran dan retakan ada satu KK dengan anggota keluarga Suratiyem (56) dan Tunem (82). Untuk sementara waktu diberikan imbauan bila terjadi hujan deras pindah ke tempat yang lebih aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Sutikno.

Selain itu, lanjut Sutikno, tanah longsor mengenai dinding milik Anton warga Purwosari, Girimulyo. Tanah longsor juga menutup jalan Gedong-Karangrejo dengan lebar tiga meter dan tinggi lima meter dengan ketebalan satu meter.

“Semua sudah terkondisi dengan baik. Kami mengimbau masyarakat selalu waspada terkait potensi longsor, khususnya di wilayah Perbukitan Menoreh,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono mengatakan selain di Kecamatan Girimulyo, bencana juga terjadi di wilayah Dusun Tegalrejo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap. Sebuah pohon tumbang dan menimpa dua unit rumah hingga mengalami rusak cukup parah. Evakuasi segera dilakukan anggota SAR, Tagana, dan puluhan warga sekitar.

“Penghuni rumah untuk sementara harus mengungsi di rumah orang tuanya yang lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian,” kata dia.(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid