Sejumlah umat Buddha bersama Biksu melakukan Pradaksina berjalan mengelilingi Candi Borobudur rangkaian dari perayaan Tri Suci Waisak 2560 BE/2016 di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/5). Pradaksina menjadi penutup rangkaian perayaan Tri Suci Waisak yang mengusung tema Indahnya Kebersamaan dalam Buddha Darma yang diwujudkan dalam Dharmasanti. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/kye/15

Jakarta, Aktual.com – Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur terus berproses. Concern Menpar Arief Yahya untuk mempercepat 3A Atraksi, Akses dan Amenitas terus di up date oleh Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib.

“Karena Joglosemar –Jogja, Solo, Semarang– ini punya produk destinasi budaya yang sangat kuat dan bersejarah. Dan Borobudur menjadi ikon pariwisatanya,” ujar Hiramsyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (10/10).

Karena itu, tiga kota itu harus terkoneksi dengan akses yang bagus, sebagai segitiga emas wisata berbasis budaya. Ketiganya punya bandara, yang sudah berstatus internasional, yakni Adi Sucipto Jogja, Adi Sumarmo Solo dan Ahmad Yani Semarang. Diantara tiga points itulah, bertebaran destinasi wisata budaya yang kaya sejarah.

“Itulah mengapa Borobudur sebagai Mahakarya Budaya yang bisa dijadikan ikon Joglosemar,” kata Hiram.

Untuk mendukung atraksi di Joglosemar, Larasati Sedyaningsih, PIC Pokja Borobudur pun menyampaikan beberapa progres. Soal atraksi, Minggu, 9 Oktober 2016 ini kabupaten Magelang diadakan Lomba Lari Kelas Dunia bertitel: “MesaStilaChallenge”. Lomba lari ini melintasi 5 gunung, Gunung Andong, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Gilipeteng dan Gunung Telomoyo.

“Ada 5 kategori lomba, yakni 100 km, 5 km, 42 km, 21 km dan 11 km. Pesertanya cukup besar, diikuti oleh 544 pelari dari 24 negara. Lomba itu digelar pada tanggal 8 dan 9 Oktober 2016,” jelas Larasati.

Hampir setiap minggu, Borobudur ada events yang memikat.  Soal akses, Laras menjelaskan, Bandara Kulon Progo juga terus berjalan. Selo Pas yang menghubungkan Solo dengan Borobudur, tanpa melalui Jogja, juga masih dalam tahap perbaikan. “Direncanakan akhir tahun 2016 ini selesai, dengan menyisakan 1,2 km lagi untuk dilanjutkan di program tahun 2017,” kata dia.

Sedangkan soal amenitas, lanjut Laras,  Perpres BOP Borobudur minggu depan direncanakan surat dari Gub Jateng untuk bekerjasama tentang lahan pemprov milik Dinas Perkebunan akan keluar. Lalu, Borobudur Street Market di Kota Magelang, sudah ada pertemuan dengan Sekda Kota. Hasilnya?

“Minggu depan PT. PBJ dan Pemkot akan melakukan rapat intensif untuk menyelesaikan bentuk kerjasamanya. Kedua, bila sudah clear, akan ada pertemuan lanjutan bersama pak Menpar Arief Yahya, Walikota Magelang dan Gubernur Jateng untuk persiapan ground breaking,” paparnya.

Laras juga menjelaskan, Kementerian PUPR juga akan membangun instalasi air minum, jalan lingkungan, drainase lingkungan, IPAL, TPST5R, penataan bangunan, RTH dan damkar di 20 desa yg mengelilingi Borobudur. Tahun ini akan dimulai perencanaannya dan diharapkan tahun 2017 sudah mulai pembangunan fisik.

Hasil rapat FGD Soal promosi ke Wholasaler Eropa, ASITA akan membuat paket-paket untuk wisman Eropa yang mencakup JogloSemar. Syarat paket turis Eropa, harus ada pegunungan, lautan/pantai, sejarah, seni dan budaya. 3 DPN (Borobudur, Dieng, Sangiran) dapat dimasukkan, tetapi khusus Karimun Jawa ditunda dulu dikarenakan ketidakpastian transportasi yang tinggi (ketika ombak besar kapal tidak dapat melaut).

Dari rapat dengan ASITA Jateng dan Jogjakarta, wisman Joglo Semar didominasi oleh orang Singapore dan Malaysia. Untuk itu mereka akan lakukan penguatan di kedua originasi tersebut, dengan membuat paket paket yang lebih menarik, tematik, adventure. Bahkan juga paket berdasarkan event. Akan dicoba pasar baru di Thailand dan Vietnam.

Menpar Arief Yahya mengingatkan agar ASITA dan semua industri pariwisata di Joglosemar segera bermetamorfosa, Go Digital. Kemenpar sudah memiliki Digital Market Place, Indonesia Travel Xchange (ITX), semacam mall bagi para industri pariwisata, yang dibagi ke dalam 3 besar. “Saya juga sebut 3A, Airlines, Accomodation, Attractions atau kegiatan,” kata Arief Yahya.

Di berbagai kesempatan, Menpar Arief Yahya selalu menegaskan soal Go Digital. Menurut dia, more digital more personal, more digital more global, more digital more professional.

“Kalau tidak mengikuti perkembangan teknologi digital ini, pasti akan tertinggal dan tidak bisa berkompetisi di level global. Bagaimana tidak? 70 persen orang searching untuk wisata sudah online! Dan di ITX itu sudah mencakup look book pay ke dalam satu platform,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka