Jakarta, Aktual.com – Sekjen PPP Kubu Rommahurmuziy, Arsul Sani, enggan menanggapi masalah calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyinggung surat Al-Maidah di Kitab Suci umat Islam adalah “Bohong”.
Ia menyayangkan mengapa gubernur DKI itu tak menggunakan istilah di agamanya. Menurut Arsul, Ahok telah fatal memasuki otoritas yang bukan wilayahnya. Namun, ketika dirinya disebut China justru dianggap SARA.
“Itulah Indonesia. Giliran kebijakan reklamasi yang warga enggak bisa akses pantai enggak dibilang SARA. Gimana coba ? Kalau pulau itu jadi pemukiman elit, boleh enggak rakyat kesana ?,” ujar anggota Komisi III DPR ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10).
Selain itu, Arsul juga enggan mengomentari PPP Kubu Djan Faridz yang beberapa waktu lalu telah menyatakan untuk mendukung Ahok di Pilgub DKI 2017 mendatang. Ia menegaskan, dukungan tersebut tak akan membuat dukungan PPP Kubu Romi kepada pasangan Agus-Sylvi, terpecah.
“Ya paling itu (kubu Djan) dukungannya kurang dari 10 orang. Djan, Dimyati, itu ajah,” cetusnya.
Arsul pun mengapresiasi langkah kader PPP Kubu Djan Faridz, Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang dengan tegas menyatakan tak akan mendukung Ahok meski telah diinstruski pimpinannya.
“Haji Lulung tuh orang yang ideologis. Enggak mungkin Jakarta dipimpin bukan islam,” katanya.
Kecuali, tambah Arsul, sikap partai akan berbeda kalau di wilayah Indonesia lainnya yang minoritas akan muslim.
“PPP juga dukung Olly Dondokambey, karena wilayah memang minoritas muslim,” pungkasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby