Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/2/2016). Raker tersebut membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun 2015 dan tindak lanjut Hasil temuan BPK Semester I Tahun 2015 dan isu-isu terkini terkait Kementerian Sosial.

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Sosial menargetkan satu juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan sosial secara nontunai hingga akhir 2016.

“Kita sudah petakan, masing-masing bank juga sudah presentasi mereka punya agen di mana saja dan basis penerima di mana saja. Insya Allah tembus satu juta akhir 2016,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam rapat koordinasi E-Warong Kube-PKH di Jakarta, Rabu (12/10).

Ditargetkan sebanyak 300 Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) Kelompok Usaha Bersama dan Program Keluarga Harapan (Kube-PKH) akan dibentuk hingga akhir 2016.

Saat ini sudah terbentuk 57 E-Warong Kube-PKH di beberapa daerah dan masih banyak daerah yang akan menyusul pembentukannya.

Menurut Mensos, setidaknya satu E-Warong melayani 1.000 KPM penerima beras sejahtera (rastra) yang akan mendapatkan konversi bantuan pangan melalui E-Warong.

Mereka akan dibekali satu kartu bernama Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang akan diisi sebesar Rp110 ribu perbulan untuk bantuan rastra.

Bantuan rastra dapat diganti dengan bahan pokok lainnya seperti gula, minyak goreng dan tepung di E-Warong dengan harga yang lebih murah dari harga pasar karena langsung didistribusi dari Bulog.

Bantuan sosial (bansos) yang saat ini mulai digabung dengan hanya satu kartu KKS yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rastra.

Ke depan, kata Mensos, kartu tersebut juga bisa untuk distribusi solar, pupuk bersubsidi, listrik dan elpiji tiga kilogram.

“Tapi hanya PKH yang bisa diambil duitnya karena KKS ini menjadi semacam kartu ATM dan kemudian bisa menjadi tabungan kalau penerima belum mau mencairkan. Sedangkan bantuan lain tidak bisa diambil uangnya,” ujar Mensos.

Untuk penyaluran bansos nontunai, Kemensos bekerja sama dengan empat bank yang tergabung dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) yaitu BNI, Mandiri, BRI dan BTN serta Bulog.

Penyediaan kartu KKS juga menurut dia tanpa biaya atau “zero cost” karena pencetakan kartu seluruhnya ditanggung oleh bank penyedia layanan keuangan digital.

Menurut Mensos, ditargetkan tahun depan sebanyak tiga juta peserta PKH akan menerima bansos secara nontunai.

Saat ini 3,5 juta keluarga miskin yang menjadi peserta PKH dan jumlahnya akan bertambah menjadi enam juta pada November 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid