Jakarta, Aktual.com – DPR bersama pemerintah melanjutkan pembahasan anggaran Kementerian Pertahanan/TNI tahun anggaran 2017 senilai sekitar Rp104 triliun.

Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu mengatakan fokus anggaran Kemhan/TNI pagu anggaran 2017 untuk peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah tidak layak pakai.

Dia menilai banyak alutsista yang dimiliki Indonesia sudah berumur tua sehingga diperlukan pembelian baru, khususnya pesawat udara.

“Penyediaan alat, penambahan alat baru. Lihat saja yang tua-tua itu, pesawat, pokoknya yang tua-tua diganti,” ujarnya, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/10).

Selain untuk peremajaan, anggaran itu akan digunakan penambahan armada di daerah perbatasan khususnya di perairan Natuna.

Namun Menhan tidak merinci armada jenis apa saja yang akan ditambah di wilayah tersebut sebagai bentuk pertahanan negara.

“Ada penambahan armada di wilayah Natuna,” ujarnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di tempat yang sama mengatakan pemotongan anggaran tidak mempengaruhi rencana pembelian alutsista baru di institusinya.

Sesuai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kemhan/TNI Kementerian Pertahanan senilai Rp104,58 triliun.

Dalam proses pengajuan anggaran Kemhan/TNI tahun 2017 sempat ditolak Komisi I DPR karena berpatokan janji pemerintah yang akan mengusahakan anggaran Kemhan-TNI sebesar 1,5 persen dari PDB.

Padahal kalau 1,5 persen dari PDB, anggarannya sekitar Rp180-200 triliun, yang alokasinya sudah dibicarakan yaitu 40 persen untuk belanja rutin, 20 persen lebih sedikit untuk belanja barang dan sisanya belanja modal.

Sebagai perbandingan, tahun penganggaran 2015, Kementerian Pertahanan/TNI mendapat anggaran Rp102 triliun dengan alokasi untuk alutsista sekitar Rp40 triliun.

Sementara itu, pada tahun 2016 pagu anggaran Kemhan/TNI hanya Rp95 triliun namun ada penambahan anggaran senilai Rp37 triliun.

Dana tambahan senilai Rp37 triliun itu digunakan untuk kebutuhan kesejahteraan pegawai dan pembelian alutsista.

Artikel ini ditulis oleh: