Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) dan Wamen ESDM Arcandra Tahar (kanan) mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10). Presiden melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM pada sisa masa tugas Kabinet Kerja 2014-2019.

Jakarta, Aktual.com – Istana Kepresidenan membantah penunjukkan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM tanpa restu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Saya yakin Pak JK, Pak Wapres, diajak diskusilah oleh Presiden, saya yakin itu,” kata Staf Khusus Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/10).

Saat pelantikan Jonan dan Arcandra yang dilakukan di Istana Negara Jakarta satu jam sebelum keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Barat, Wapres JK tidak tampak hadir karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Makassar.

Ketidakhadiran JK, kata Johan Budi bukan berarti Presiden tidak melibatkan Wapres dalam penentuan posisi Menteri ESDM dan wakilnya dalam Kabinet Kerja.

“Saya kira Pak Wapres sudah tahu. Sebagai wakil yang membantu Presiden, tentu Presiden berdiskusi dengan Wapres, saya yakin beliau tahu,” katanya.

Selain JK, pejabat yang tidak tampak hadir yakni Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Johan Budi menyatakan Menko Maritim juga sedang melaksanakan tugas atau kunjungan kerja ke luar kota.

“Kalau enggak salah (Luhut) lagi tugas. Apalagi Pak Luhut, Pak Luhut adalah bagian orang yang diajak diskusi juga,” katanya.

Johan Budi mengatakan, penunjukkan Jonan dan Arcandra yang tampak tergesa-gesa sejatinya telah dipersiapkan sejak beberapa waktu lalu.

“Presiden harus cepat karena Menteri ESDM harus segera ada, definitif, karena beliau (Presiden) besok ada acara juga, minggu depan keluar kota kunjungan kerja, karena itu dirasa tepat hari ini dilantik baik Menteri ESDM maupun Wamen ESDM,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: