Jakarta, Aktual.com – Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengajak calon pemilih dalam Pilkada Serentak 2017 untuk memahami sosok calon pemimpin berikut program yang dibawanya dalam kampanye Pilkada.
Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (16/10), Zuhro memberikan tiga kriteria calon pemimpin yang bisa dijadian pertimbangan calon pemilih Pilkada Serentak tahap kedua.
Pertama, pemimpin tersebut harus memiliki integritas dan tidak suka memunculkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat atau terstigma karena melanggar etika, norma dan hukum.
Mba Wiwi-sapaannya, menyatakan bahwa calon pemimpin kedua yakni harus memiliki kompetensi dan kapasitas sebagai pemimpin dan mampu mengeksekusi program-program yang dibutuhkan rakyat.
“Ketiga, memiliki karakter kepemimpinan yang jelas dan tegas, sosok pemimpin yang negarawan mampu menghadirkan kepastian hukum, mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi dan kepentingan warga atau masyarakat luas hingga mau berkorban untuk kepentingan negara,” katanya.
Dari ketiga kriteria tersebut, hal yang tidak kalah pentingnya adalah calon pemimpin tersebut mampu mengedepankan fungsi mengelola dan melayani masyarakat.
Ditambahkan, jelang Pilkada Serentak 2017 banyak pihak yang terlalu fokus dengan Pilkada DKI Jakarta. Hal itu wajar saja, sebab Ahok kerap memberikan pernyataan yang kontroversial.
“Sekarang bolanya bukan di Ahok lagi tapi di bangsa ini sendiri, apakah bola itu akan digiring menjauh dari konseptualisasi para pendiri bangsa atau di bawa kembali mengikuti cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia, membangun negeri memihaki bangsa sendiri,” pungkasnya.
(Novrizal Sikumbang)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan