Gubernur Jambi Zumi Zola (keempat kiri), Gubernur Sumsel Alex Noerdin (ketiga kiri), Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti (kanan), Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (kedua kiri) dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah (kiri) menghadiri Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4). Rapat Kerja Pemerintah tersebut dihadiri gubernur, wakil gubernur, bupati atau wali kota dan wakil bupati atau wakil wali kota seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Jambi Zumi Zola mengaku terus berkoordinasi dan meminta bantuan pemerintah pusat untuk memberantas aktivitas tambang emas ilegal atau Penambang Emas Tanpa Izin (PETI), di empat kabupaten di wilayahnya.

“Butuh upaya lebih, bukan hanya pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi saja. Tapi saya juga sudah meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk memberantas ini,” kata Zola di Jambi, Minggu (16/10).

Salah satu langkah yang ditempuh kata Zola adalah melaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Dia mengatakan berbagai langkah penanganan telah dilakukan pemerintah dan aparat keamanan di Jambi, seperti dari Kepolisian dan TNI. Namun memang belum mendapatkan hasil maksimal.

“Kita bahkan sudah sering membakar mesin dompeng penyedot emas itu, dan ternyata dalam berapa hari muncul lebih banyak. Saya sudah katakan ini percuma, ini cuma jadi wacana kalau tidak didukung semua pihak,” ujarnya.

Dijelaskannya, dalam memberantas tambang emas liar membutuhkan komitmen dari semua pihak dan kalangan. Karena menurutnya tanpa komitmen semua usaha akan menjadi sia-sia.

“Ini butuh dukungan dari pemerintah pusat, kami sudah lakukan di tingkat Provinsi dan Pemkab tapi ada keterbatasan. Mudah-mudahan dengan banyaknya dukungan secara bertahap kita bisa menghilangkan tambang emas liar, tapi harus ada komitmen lah,” katanya menjelaskan.

Aktivitas penambangan emas liar di Provinsi Jambi yang merusak lingkungan itu terdapat di Kabupaten Merangin, Bungo, Tebo dan Sarolangun. Di empat daerah tersebut aktivitas tambang liar masih saja terus berlangsung meski pihak terkait gencar menggelar razia penertiban. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara