Mewakili Telkom, Asisten Vice President External Communication Telkom Pujo Pramono (kiri) menerima penghargaan Nusantara CSR Awards 2016 dari Chairman The La Tofi School of CSR La Tofi (kanan) di Jakarta.
Mewakili Telkom, Asisten Vice President External Communication Telkom Pujo Pramono (kiri) menerima penghargaan Nusantara CSR Awards 2016 dari Chairman The La Tofi School of CSR La Tofi (kanan) di Jakarta.

Jakarta, Aktual.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meraih penghargaan atas komitmennya dalam mengimplementasikan Corporate Social Responsibility (CSR). Program Indonesia Digital Learning (IDL) yang diselenggarakan Telkom berhasil meraih penghargaan sebagai The Best Program untuk Kategori Peningkatan Mutu Pendidikan dalam ajang Nusantara CSR Summit & Awards 2016 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR.

“Indonesia Digital Learning merupakan salah satu bentuk komitmen Telkom dalam membangun masyarakat digital Indonesia khususnya para guru melalui pembelajaran ICT bagi guru-guru di seluruh Indonesia,” ujar Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (20/10).

Berdasarkan penilaian dewan juri yaitu Chairman The La Tofi School of CSR La Tofi, Direktur Eksekutif Komisi CSR Nasional Wahyu Aris Darmono dan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ibnu Hamad, program IDL dinilai berhasil memberikan pengaruh positif bagi perubahan kehidupan komunitas guru melalui peningkatan kompetensi, keterampilan dan kualitas pengajar, khususnya dalam memanfaatkan ICT dalam proses belajar mengajar.

Penilaian terhadap perusahaan baik swasta maupun BUMN ini menggunakan sejumlah parameter di antaranya dampak dari program mengacu pada tingkat dan cakupan kesuksesan program dalam mengatasi masalah berdasarkan identifikasi kebutuhan sosial. Dampak ini mengacu pada hasil kuantitatif dari program.

Faktor inovasi pada program mengacu pada strategi atau inisiatif baru apa saja yang diadopsi untuk mengatasi kebutuhan sosial. Inovasi mengacu pada pemikiran out of the box dan pendekatan yang belum diterapkan secara luas. Serta faktor penilaian mudah diterapkan atau dicontoh, artinya program mengacu pada potensi untuk merangsang pihak lainnya melakukan inovasi berikutnya. Mudah diterapkan artinya membuat program menjadi efektif serta hasil yang konsisten di lokasi-lokasi baru.

Dan parameter terakhir yakni mudah diukur artinya program mengacu pada potensi untuk ditingkatkan dalam rangka mencapai target yang lebih besar.

Program pembelajaran ICT bagi guru di seluruh Indonesia telah dilakukan Telkom secara konsisten sejak 2008 yang dimulai dengan program “Bagimu Guru Ku Persembahkan”. Seiring dengan arah transformasi perusahaan menuju digital company, pada 2014 program tersebut mengalami pengembangan format menjadi Indonesia Digital Learning.

“Melalui IDL, Telkom berharap peningkatan kualitas para pengajar di Indonesia, khususnya dalam pemanfaatan ICT dalam proses belajar mengajar dapat berdampak positif bagi iklim belajar dan mewujudkan generasi muda yang kreatif, inovatif dan memiliki kompetensi untuk menghadapi persaingan global,” tutup Arif.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka