Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan ke PT Pertamina (Persero) agar harga bahan bakar minyak (BBM) di tanah Papua bisa satu harga.
Namun demikian, perintah Presiden itu harus didukung oleh kesiapan dan kemauan dari Pertamina sendiri. Tak hanya sebatas instruksi Presiden saja.
“Jadi persoalannya adalah apakah untuk merealisasikan satu harga di Indonesia ini hanya cukup instruksi Presiden semata? Presiden memang instruksikan Pertamina untuk satu harga. Lalu, apakah cukup instrumennya itu saja?” jelas Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati, di Jakarta, Kamis (20/10).
Memang, untuk komoditas strategis seperti energi ini, kata Enny, kebijakan satu harga akan terealisasi jika ada kesamaan dan pemerataan akses untuk mendapatkan energi seperti yang didapatkan oleh masyarakat di Pulau Jawa ini.
“Namun masih banyak masalah, termasuk di Pertamina sendiri. Tapi sekalipun begitu, Pertamina harus siap dan mampu menyesaikan semua persoalan yang ada.
“Apakah Pertamina mampu menjaga dan menguasai distribusi tersebut? Kalau Pertamina mampu, maka bisa terealisasi. Tapi mrmang harus mampu dong. Kalau dulu, mau Delivery Order (DO) maka didistribusikan ke pangkalan. Nah, sekarang harus bisa seperti itu,” tegas Enny.
Baginya, sah-sah saja pemerintah memiliki keinginan menjaga dan mengakomodasi seluruh masyarakat di Indonesia, termasuk di Papua atas kebutuhan energi yang harganya terjangkau dan tidak dibeda-bedakan.
“Tapi memang, pemerintah dan Pertamina harus mampu menjaga dan menguasai distribusi BBM di seluruh wilayah di Indonesia itu, tanpa terkecuali. Agar pencanangan BBM satu harga bisa tercapai,” ungkap dia.
Jika kebijakan ini sukses, maka akan sangat bagus. Untuk itu, Pertamina harus mampu mewujudkan rencana harga BBM satu harga. Sehingga di masa yang akan datang tidak ada lagi perbedaan harga BBM.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua dalam rangka antar lain, meresmikan Bandara Nop Goliat Dekai, Papua.
Saat peresmian itu, Jokowi rencananya akan melakukan pencanangan satu harga BBM. Presiden juga telah melihat langsung pesawat pengangkut BMM, Air Tractor AT-802. Presiden Jokowi juga akan meninjau terminal bandara.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















