Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Menko Maritim yang juga pejabat lama Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Jakarta, Senin (17/10/2016). Menteri ESDM Ignasius Jonan beserta Wakil Menteri Archandra Tahar resmi menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin jajaran Kementerian ESDM.

Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM, Ignasius Jonan memastikan pemotongan anggaran sebesar Rp291 miliar yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan kepada sektornya tidak memberi pengaruh yang signifikan.

Jonan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penyisiran pada beberapa program dan kegiatan yang dianggap tidak berdampak luas kepada pelayanan publik.

“Terkait pemotongan anggaran tersebut, ada surat dari Kementerian Keuangan soal keterbatasan anggaran yang ada sesuai dengan program pemerintah 2017. Kita menyesuaikan, Kementerian ESDM mencoba yang dipotong itu semaksimal mungkin tidak mengganggu sasaran pembangunan untuk 2017,” ujar Jonan di Jakarta, Kamis (20/10).

Saat ini lanjut Jonan, diproyeksikan anggaran belanja Kementerian ESDM untuk tahun 2017 sebesar Rp7.3 triliun, namun dengan pemotongan Rp291 miliar tersebut, diperkirakan berkurang sebesar 4 persen.

Adapun program yang menjadi evaluasinya dalam penyesuaian anggaran yakni direncanakan pemotongan pembangunan jaringan gas (Jargas) sebanyak 15.500 sambungan.‎‎

“Yang pertama dipotong pembangunan Jargas di Direktorat Jenderal Migas dikurangi 15.500 sambungan dari 69.200 sambungan jadi 53.700 sambungan. Ini pertimbangan bahwa kalau dikerjakan semua tidak bisa selesai dalam satu tahun,” tuturnya.

Kemudian dia juga mengurangi program konverter kit nelayan sebanyak 4.400 unit yang anggarannya dipangkas sebesar 50 persen menjadi Rp50 miliar dari sebelumnya Rp100 miliar.

“Konverter nelayan ini dari anggaran Rp100 miliar dipotong separuh menjadi Rp50 miliar. Jadi, pemotongan 4.400 unit dari 28.400 unit jadi 24.000 unit, tidak terlalu banyak dipotong,” kata dia.

Selain itu ia berupaya melakukan penghematan belanja barang dan modal yang diikuti oleh operasional pengadaan barang, percetakan, pembelian laptop/komputer, software dan lain lain.

“Ini kita coba kurangi Rp52 miliar,” tutup Jonan

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka