Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjawab pertanyaan wartawan mengenai pelaporan dirinya ke MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6). Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan Fadli Zon ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR karena diduga melanggar etik dewan dengan memanfaatkan jabatan untuk keperluan pribadi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./aww/16.

Jakarta, Aktual.com-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo masih setara dengan Wali Kota setelah dua tahun menjabat sebagai presiden.

“Kita ingin presiden melakukan keputusan kebijakan yang sifat berdampak kepada nasional, bukan hanya bersifat mikro keputusannya kasuistis pada taraf walikota, presiden kita ini masih rasa walikota,” ujarnya di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (20/10).

Jokowi tercatat sering tidak dapat merealisasikan janjinya. Sejumlah contoh dipaparkan oleh Wakil Ketua DPR RI ini.
“Banyak ucapan presiden yang bagus, seperti harga daging harus dibawah Rp80 ribu, tetapi tidak jadi kenyataan tetap saja di atas Rp100 ribu, terus ngomong lagi nanti harga bensin sama di Papua, kita lihat apakah realiasanya benar atau bertahan berapa lama, tahun lalu juga dikatakan ekonomi akan meroket bulan September, yang ada justru nyungsep,”tandas dia.

Fadli juga menyoroti langkah Jokowi dalam memberantas pungutan liar (pungli). Ia menyarankan agar Jokowi membenahi sistem. Tindakan Jokowi yang tirun langsung saat oprasi tangkap tangan (OTT) di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dicibir hanya merupakan pencitraan politik.

“Menurut saya kalau mau berantas Pungli maka seharusnya berangkat pemberantasan dari sistem, sistemnya yang dibuat online seperti yang dulu dijanjikan, kemudian betul-betul tidak ada Pungli. Tetapi kalau presiden membuat gebrakan seperti (kemarin) itu saya melihatnya hanya sekedar pencitraan saja,” ujarnya.

*Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang