Dua tahun masa pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla - Perbaikan penegakan Hukum. (ilustrasi/aktual.com)
Dua tahun masa pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla - Perbaikan penegakan Hukum. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, menyatakan, kondisi perekonomian dalam dua tahun pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla mengalami perlambatan. Meski begitu, rasionalitas politik masyarakat belakangan semakin membaik.

“Meski perekonomian global dan ekonomi bangsa Indonesia menurun. Masyarakat lebih rasional, lebih bersikap tenang dan memahami keadaan,” dalam diskusi ‘2 Tahun Kekuasaan Jokowi-JK : Apa Kabar’ yang digelar Perkumpulan Gerakan Keadilan, di Jakarta, Kamis (20/10).

Disampaikan, dalam dua tahun terakhir kondisi perekonomian masyarakat mengalami penurunan. Hal itu ditandai dengan menurunnya daya beli masyarakat. Akan tetapi, masyarakat tetap tenang dan adem ayem tidak terpancing untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

“Masyarakat lebih rasional meski perekonomian global dan ekonomi bangsa Indonesia menurun,” kata Herdi.

Laporan terakhir Bank Dunia juga menyebutkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih lemah. Dimana terjadi kesenjangan dan ketimpangan antar wilayah. Bahkan, posisi Indonesia masih dibawah Filipina, meski besaran utang luar negerinya hampir sama.

Di sisi lain, Herdi mempertanyakan sistem demokrasi liberal yang digunakan bangsa Indonesia saat ini. Sebab sistem tersebut secara tidak langsung melembagakan dan atau membudayakan politik uang.

“Karena civil society semakin lemah, maka yang terjadi golongan bumi putra berlomba-lomba masuk ke politik bukan untuk mengabdi, tapi ingin meraih kekuasaan,” demikian Herdi Sahrazad.

Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby