Jakarta, Aktual.com-Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dianggap tidak mampu menjaga wibawa bangsa di kancah internasional. Demikian pendapat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyikapan peringatan dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK.
“Di 2 tahun terakhir banyak peristiwa yang belum ada sebelumnya, tetapi terjadi pada saat ini. Dimana, kita memang menjadi negara yang besar tetapi tidak menjadi negara yang dihormati secara umum,” ujarnya di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (20/10).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mencontohkan ancaman disintegrasi akibat buruknya wibawa pemerintah. Yakni salah satunya saat enam negara dikecil di Pasific meminta Papa merdeka saat siang umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Enam negara itu adalah Kepulauan Solomon, Republik Vanuatu, Republik Kepulauan Marshall, Republik Nauru, Tuvalu dan Kerajaan Tonga.
“Kalau kita lihat belakangan ini ancaman disintegrasi tetap terjadi bahkan di sidang majelis umum PBB itu ada enam negara kecil di Pasifik yang berani agar Papua merdeka, yang sebelumnya hanya dua negara, dan sebelumnya bahkan tidak ada,” ujar dia.
“Artinya kedaulatan wilayah kita oleh negara-negara sekitar kita dianggap relatif tidak berwibawa, bahkan Singapura disaat kita melancarkan tax amnesty berani mengambil suatu kebijakan lain dimana mereka bisa melakukan pemidanaan terhadap warga negara Indonesia yang mengikuti tax amensty,”ujar dia.
Tidak hanya itu, Fadli menerangkan bahwa kedaulatan negara tidak hanya terfokus di wilayah daratan saja, melainkan mengikuti perairan atau kedaulatan kelautan.
“Soal kedaulatan politik tidak hanya di darat, tetapi laut juga menjadi satu kedaulatan yang tidak terpisahkan. Justru banyak penyanderaan di wilayah laut kita yang tidak pernah terjadi sebelumnya oleh satu kelompok yang bernama Abu Sayyaf,” ungkap politikus Gerindra itu.
“Kita tidak memiliki kedaulatan wilayah tersebut, dari kedaulatan pertahanan kita dan sebagainya, sehingga semakin freegan Indonesia ini,” tandasnya.
*Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang