Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani mencurigai adanya motif politis dibalik penyerangan dugaan ISIS di pos polisi Yupentel, Cikokol Kota, Tangerang, Kamis pagi (20/10).
Ia pun mendesak agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terkait pelaku, apakah termasuk dalam jaringan ISIS atau tidak.
“Sehingga, tidak terkesan bahwa di tengah-tengah proses Pilkada, pembahasan RUU Terorisme, ini seperti pengalihan isu,” ujar Arsul di Jakarta, Jumat (21/10).
Arsul juga berharap agar pengusutan kasus tersebut tetap dilakukan meskipun terbilang sulit. Pasalnya, pelaku penusukan anggota Polisi itu meninggal.
“Benar ISIS atau bukan. Jangan segala sesuatu langsung di mishbahkan pada kelompok tertentu,” tegas Sekretaris Jenderal PPP itu.
Namun, kata Arsul, tidak bisa juga dikatakakan bahwa polisi lemah menghadapi serangan lantaran pelaku berhasil meyerang tiga anggota dari korps Bhayangkara seorang diri karena serangan dilakukan secara tiba-tiba.
“Ya kalau diserang tiba-tiba kan susah juga walaupun jago karate. Nggak kalah juga kan, buktinya bisa dilumpuhkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, pelaku berinisial SA (22) warga Lebak Wangi RT 04, RW 03 Kelurahan Sepatan tiba-tiba menyeran Kaposlek Tangerang, Kompol Efendi, Iptu Bambang Haryadi selaku Kanit Dalmas Restro Tangerang, dan Bripka Sukardi selaku anggota Lantas Polsek Benteng.
Selain menyerang secara membabi buta dengan golok, pelaku juga melempar dua sumbu yang diduga bahan peledak alias bom.
Polisi lantas mengamankan sejumlah benda yang digunakan pelaku menyerang yakni sebilah pisau, sebilah golok, dua benda yang diduga bom pipa, serta tas warna hitam.
*Nailin
Artikel ini ditulis oleh: