Pamekasan, Aktual.com – Pedagang dari tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat demonstrasi di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Madura, Rabu (26/10). Mereka protes pelayanan panitia pelaksana pameran produk unggulan.

Para pedagang dari Pulau Jawa yang berjumlah puluhan orang ini memprotes panitia pelaksana pameran produk unggulan nasional, yang digelar di area Monumen Arek Lancor Pamekasan, lantaran tidak kebagian stan pameran. Sedangkan mereka telah membayar uang pendaftaran.

“Jika kami tidak kebagian stan pameran seperti ini, kami kan rugi, sedangkan kami sudah datang jauh-jauh kesini,” kata juru bicara pedagang dari Bandung, Jawa Barat, Diki Gonzales.

Para pedagang ini mendatangi kantor sekretarit pelaksana pameran di moseum Arek Lancor Pamekasan dengan membawa kwitansi pendaftaran yang dipungut panitia. “Jika dari awal kami tahu bahwa panitia pelaksana tidak siap seperti ini, kami jelas tidak akan datang kesini.”

Dia mengaku, biaya transportasi barang dagangan yang dibawanya untuk ikut pameran nasional di Pamekasan itu, mencapai Rp1 juta. “Jika kami tidak bisa ikut pameran, kan kerugiannya sudah jelas mencapai Rp1.200.000, karena uang pendaftaran yang telah kami bayar Rp200.000.”

Pameran produk unggulan dan pembangunan yang digelar di area Monumen Arek Lancor Pamekasan ini, merupakan rangkaian kegiatan dari perayaan Hari Jadi Ke-486 Kabupaten Pamekasan.

Pelaksana pameran ialah pihak ketiga, yakni Gogo Production. Pameran ini akan dibuka Bupati Pamekasan pukul 15.00 WIB dan bertujuan untuk menghidupkan ekonomi masyarakat Pamekasan, serta membantu memasarkan produk unggulan masyarakat Pamekasan.

Menanggapi aksi itu, Ketua Panitia Pelaksana Pameran Rusdi Gogo memastikan, semua pedagang yang telah mendaftar akan tetap mendapatkan stan pameran. “Mohon bersabar, ini masih kami upayakan,” katanya.

Meski pantia memastikan akan tetap mendapatkan stan pameran, namun para pedagang dari luar Madura yang jumlahnya mencapai puluhan ini tetap mengaku tidak puas.

Sebab, sesuai pengumuman yang disampaikan panitia, mulai Rabu (26/10) siang, pedagang sudah bisa menggelar dagangannya di stan yang telah disediakan. “Jangannya menggelar dagangan, stan saja kami tidak kebagian, meski sudah bayar. Ini lho buktinya,” kata pedang lain Yudi Iswanto sembari menunjukkan kwitansi bukti pembayaran.

Yudi dan puluhan pedagang lainnya sepakat, jika hingga pembukaan pameran mereka tetap belum mendapatkan stan, akan menuntut ganti rugi dan ganti untung yang semestinya.

Protes para pedagang yang tidak kebagian stan ini sempat memanas, namun berhasil diredam oleh petugas dari kepolisian Polres Pamekasan, Satuan Polisi Pamong Praja, serta TNI yang bertugas mengamankan lokasi pameran itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu