Jakarta, Aktual.com – Kementerian ESDM diketahui merupakan sektor yang mengelola kekayaan alam negara, sehingga banyak orang menilai sudah sewajarnya kementerian itu memberi kontribusi Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) yang besar.
Namun pada kenyataanya, hal tersebut tidak sesuai dengan harapan publik. Oleh karena itu, Menteri ESDM, Ignasius Jonan meminta semua pihak melihat permasalahan tersebut secara utuh.
Dia beralasan memang kementerian ESDM mengurangi berbagai pendapatan bagi hasil supaya mendorong aktifitas ekonomi yang atraktif di hilir.
Dia mencontohkan diantaranya berupa kebijakan pemerintah yang menurunkan harga gas untuk industri kendati mengurangi penerimaan negara, hal itu dilakukan dengan harapan perindustrian bergairah dan aktivitas ekonomi menjadi tumbuh maka seiring itu tentu pemerintah mendapat penerimaan dari Pajak.
“Begini ya, energi atau ESDM secara umum harus dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Kalau tak ada penerimaan negara tidak masalah karena dapat dari pajak dan sebagainya. Ada multiplayer effect,” ujarnya, Rabu (26/10).
Dia menegaskan bahwa tidak ada satu negarapun yang mampu bertahan hanya mengandalkan kekayaan alamnya sendiri, untuk itu dia mengajak untuk melihat sumber daya alam sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi bukan sebagai tumpuan penerimaan negara.
“Tidak ada satu negarapun di dunia trutama yang sangat besar jumlah penduduknya yang bisa mempertahankan diri hanya bergantung pada SDA saja. Itu nggak ada. Coba lihat negara lain, itu nggak ada pasti. Tidak ada satu negara yang bergantung pada peningkatan SDA saja. Makanya Qatar atau mana itu modernisasi luar biasa. Tidak bergantung pada ini. Upayanya luar biasa,” tandas Jonan.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka