Petugas Pemeliharaan Sutet PT PLN (Persero) melakukan evakuasi korban yang pingsan saat simulasi penyelamatan korban di ketinggian Sutet 500 KV Gandul-Kembangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/3). Simulasi tersebut merupakan bagian dari Bulan Bakti K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan upaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tugas dan resiko petugas dalam melakukan pemeliharaan dan menjaga pasokan listrik agar tetap berjalan baik. ANTARA FOTO/Teresia May/ama/16

Jakarta, Aktual.com – PT PLN Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memperpanjang pemadaman bergilir delapan jam padam dan delapan jam nyala akibat tower listrik saluran udara tegangan tinggi transmisi 150 kilovolt line Bangkanai, Kecamatan Lahei roboh.

“Jadwal pemadaman bergilir sebelumnya memang ditargetkan berakhir 25 Oktober 2016, namun karena pekerjaan pemasangan tower darurat belum selesai sehingga dengan terpaksa kami perpanjang mulai Rabu (26/10) hingga dijadwalkan 31 Oktober 2016,” kata Manajer PT PLN Muara Teweh, Tatok Winarko di Muara Teweh, Rabu (26/10).

Suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai ke kota Muara Teweh terputus. Akibatnya PLN Muara Teweh kembali menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sekarang kondisinya defisit daya 4,5 megawatt sehingga terpaksa dilakukan pemadaman bergilir.

Robohnya tower tersebut terjadi akibat pohon roboh di kawasan kilometer 20 Desa Luwe Hulu -PLTMG Bangkanai Desa Karendan Kecamatan Lahei pada Jumat (14/10) sekitar pukul 15.45 WIB.

“Terlambatnya penyelesaian pendirian tower ini karena kondisi alam yakni medan yang ekstrim dan hujan sehingga pekerjaan sering terhenti,” katanya.

Saat ini petugas dilapangan sudah menyelesaian pemasangan pendirian tower diantaranya pemasangan skor di tower nomor 85, menara nomor 86 dan 87 pemasangan ERS dan isolator sudah selesai.

Untuk tower 88 pohon yang roboh sudah di singkirkan dan kabel konduktor fasa R line 1 dan 2 sudah di serep ke bodi. Pemotongan konduktor yang rusak akan dilaksanakan setelah material konduktor dari Kasongan Kabupaten Katingan tiba di lokasi.

“Kami minta maaf kepada masyarakat Muara Teweh atas kondisi yang terjadi saat ini, dan mohon dukungan serta doanya agar pekerjaan perbaikan tower transmisi berjalan lancar dan cepat selesai sehingga suplai aliran listrik normal kembali,” kata Heri.

PLTMG Bangkanai sebelumnya sudah mulai beroperasi dengan ditandai syukuran yang dilakukan Bupati Barito Utara Nadalsyah yang dihadiri Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Joko Raharjo yang dilakukan pada Rabu (12/10) di Gardu Induk Muara Teweh di ruas Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu Kilometer 14 wilayah Desa Mukut Kecamatan Lahei.

PLTMG Bangkanai dengan daya 155 megawatt (MW) itu akan interkoneksi listrik di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan saat ini sudah menerangi kota Muara Teweh dan Buntok Kabupaten Barito Selatan dan rencananya akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada November 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka