Jakarta, Aktual.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan ketiga 2016 mencapai Rp155,3 triliun atau naik 10,7 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp140,3 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam paparan di Jakarta, Kamis (27/10), mengatakan capaian tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp55,6 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp99,7 triliun (kurs dolar Rp13.500).
“Jadi PMDN naik 16,3 persen dan PMA naik 7,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ucapnya.
Dengan capaian tersebut, secara kumulatif atau sepanjang Januari-September 2016 realisasi investasi mencapai Rp453,4 triliun, naik 13,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp400 triliun.
Realisasi investasi PMDN sepanjang Januari-September 2016 juga naik 18,8 persen sebesar Rp158,2 triliun, sementara realisasi investasi PMA naik 10,6 persen sebesar Rp295,2 triliun.
Sedangkan realisasi investasi sepanjang sembilan bulan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 960.041 orang, di mana terjadi penurunan pada triwulan ketiga 2016 yang menyerap 278.132 orang.
Ada pun sepanjang Januari-September 2016, realisasi investasi di luar Pulau Jawa juga terus meningkat dari sebelumnya sebesar Rp180,7 triliun menjadi Rp203,2 triliun.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengaku meski tumbuh signifikan, perkembangan investasi di luar Pulau Jawa masih tahap awal.
“Diperlukan upaya-upaya yang lebih intens dari berbagai kementerian/lembaga terkait, termasuk pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan kegiatan investasi di luar Jawa, termasuk memberikan kemudahan, penyederhanaan perizinan dan memfasilitasi permasalahan yang dihadapi investor dalam merealisasikan investasinya,” tuturnya.
BKPM mencatat, sepanjang triwulan ketiga 2016, realisasi PMDN tersebar di lima lokasi teratas, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Sumatera Selatan.
Sektor utama realisasi PMDN yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi; industri makanan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta tanaman pangan dan perkebunan dengan kontribusi industri 44 persen dari total PMDN.
Sedangkan lima lokasi proyek teratas realisasi PMA tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Timur.
Sektor utama realisasi PMA yakni industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; tanaman pangan dan perkebunan; serta industri alat angkutan dan transportasi lainnya dengan kontribusi industri 51 persen dari total PMA.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan