Jakarta, Aktual.com – Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban, mengatakan, unjuk rasa yang digelar pada 4 November 2016 mendatang ditujukan untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo. Aksi tersebut adalah murni aspirasi umat Islam terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam akun twitter-nya, @hmskaban, MS Kaban menyatakan aksi sebagai buntut pernyataan Ahok mengenai Alqur’an Surat Al-Maidah ayat 51.

“Unjuk rasa ummat Islam hanya minta ada penegakan hukum sama berlaku untuk Ahok karena ucapannya menista Islam. Kenapa hukum untuk Ahok seakan tumpul,” kata dia sebagaimana dikutip Kamis (26/10).

Disampaikan, unjuk rasa meminta ketegasan dan keadilan Polri dalam memproses kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Unjuk rasa juga sebagai bentuk kekecewaan dan ketidakpuasan umat Islam terhadap Kapolri dan Badan Reserse dan Kriminal Polri.

Kaban berharap unjuk rasa umat Islam bersama tokoh dan ormas Islam nantinya berlangsung damai dan massa tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang kemungkinan dilakukan penyusup.

“Juga kepada aparat keamanan periksa senjata masing-masing jangan ada peluru kecuali peluru karet. Satu korban tewas dapat memicu revolusi massa,” kata dia.

“Anwar Sadat tewas ditembak oleh aparatnya sendiri. Arif Rahman Hakim mhs UI tewas memicu aksi mahasiswa 65. Korban Trisakti picu aksi 98,” sambung Kaban.

Kepada pendukung dan pembela Ahok, Kaban mengingatkan agar bersama-sama membangun Indonesia dengan cara yang beradab. Yakni dengan menjadikan hukum sebagai panglima.

“Melangkah dengan Bismillah ibadah fiisabilillah. Allahu Akbar, Merdeka,” demikian Kaban.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby