Pasar properti pada 2016 diperkirakan kembali menggeliat seperti adanya beberapa proyek infrastruktur yang masif di beberapa titik Jakarta diyakini mampu meningkatkan harga jual proyek apartemen yang masih dalam tahap pembangunan.

Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan pasar pembelian properti di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya bakal terdampak dengan gegap gempita pemilihan gubernur Jakarta berikutnya.

“Tahapan Pilkada khususnya di DKI Jakarta yang banyak menyita energi memberikan dampak psikologis sehingga banyak pula investor yang menunda pembelian propertinya,” kata Ali Tranghanda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Namun, Ali juga mengingatkan perlu diperjelas bahwa penundaan pembelian dampak dari Pilkada DKI tersebut bukanlah berarti kondisi pasar saat ini berarti tidak mempunyai daya beli atau siklus mulai melemah lagi.

Indonesia Property Watch mengamati bahwa yang terjadi adalah sektor properti sedang mulai memerlihatkan tren yang baik meskipun di periode-periode tersebut diperkirakan memberikan hambatan sesaat.

“Diperkirakan bertepatan dengan berakhirnya masa tax amnesty dan Pilkada berlangsung damai, maka barulah pasar properti segera akan terasa benar kenaikannya,” katanya.

Ali mengingatkan di sejumlah lokasi, beberapa wilayah ibukota yang sempat terkoreksi harga seperti Kelapa Gading, Pluit, Pantai Indah Kapuk relatif telah menunjukkkan keseimbangan pasar baru.

Selain itu, ujar dia, penghapusan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar di wilayah DKI Jakarta dinilai juga akan memberikan angin segar bagi para pelaku pasar.

Di tempat terpisah, tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menandatangani prasasti deklarasi damai sebagai simbol keikutsertaan menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan kampanye di Jakarta, Sabtu (29/10).

Pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengawali tandatangan tersebut, kemudian pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, lalu yang terakhir pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengatakan tandatangan telapak tangan itu merupakan simbol bahwa meskipun berbeda dalam Pilkada Jakarta namun bukan menjadi persoalan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid