Jakarta, Aktual.com – Harga cabai keriting di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir akibat faktor hujan di daerah penghasil komoditas itu.
“Harga cabai keriting saat ini paling tinggi dijual Rp60 ribu per kilogram, atau naik dari harga sebelumnya Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram,” kata salah satu pedagang cabai di Pasar Baru Bekasi Timur Tanti (33), di Bekasi Sabtu.
Menurut dia, kondisi yang sama juga dialami cabai rawit hijau yang meningkat hampir 100 persen dari harga normalnya dalam periode yang sama.
“Cabai rawit hijau jadi Rp45 ribu dari biasanya Rp20ribu hingga 25 ribu per kilogram,” katanya.
Menurut dia, situasi itu terjadi sejak curah hujan yang cukup deras terjadi di beberapa daerah penghasil seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor dan Sukabumi.
Dikatakan Tanti, situasi itu tidak membuat pelanggannya beralih ke bumbu masakan lain meskipun sebagian besar dari mereka sempat memprotes kenaikan itu.
“Stoknya memang sengaja saya kurangi untuk jualan setiap pagi di pasar ini, karena ada saja yang protes dengan kenaikan ini,” katanya.
Pedagang cabai lainnya di Pasar Jatiasih, Jubaidah (44) mengatakan, cuaca hujan di daerah penghasil telah membuat distribusi cabai ke pasar tersebut berkurang.
“Katanya (petani), banyak tanaman mereka yang gagal panen. Hujan membuat pertumbuhan cabai jadi tidak sempurna,” katanya.
Jubaidah mengaku kerap mendapati stok cabai yang membusuk dari distributor dalam beberapa hari terakhir.
Cabai busuk berwarna hitam itu dipilah untuk dikeringkan dengan cara dijemur untuk dijadikan cabai bubuk, sebab konsumen kerap menolak kualitas cabai busuk tersebut.
“Biasanya 50 kilogram cabai bisa habis dalam tiga hari penjualan. Saat ini jumlah cabai yang busuk lebih dari 5 kilogram,” katanya.
Jubaedah mengaku belum dapat memperkirakan kapan harga cabai akan kembali normal.
“Mungkin kalau situasi cuaca sudah normal, harganya bisa kembali seperti semula. Tapi saya tidak tahu kapan,” katanya.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby