Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Kantor Berita ANTARA, TVRI dan RRI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/10). Wawancara tersebut membahas pencapaian dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, diantaranya dalam bidang kemaritiman dan tax amnesty. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww/16.

Jakarta, Aktual.com-Sebanyak 52 persen warga Jakarta menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak netral dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Demikian hasil survei yang dirilis oleh Kedai Kopi, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10).

“52 persen masyarakat berpendapat Jokowi tidak netral, 27 persen menjawab Presiden netral dan sisanya menjawab tidak tahu,” ujar Utama Kedai Kopi Hendri Satrio.

Namun begitu, Hendri tidak mengungkapkan secara detail kepada pasangan nomor urut berapakah Jokowi dianggap tidak netral. Adapun terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, sambung dia, masyarakat yang menganggap JK tak netral hanya 41 persen.

Jokowi sendiri selama ini dikenal dekat dengan pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon gubernur nomor urut dua. Maklum, Jokowi dan Ahok pernah bersama-sama memimpin Jakarta selama dua tahun.

Menanggapi hasil survei tersebut, tim pemenangan Ahok-Djarot Hendrawan Supratikno menganggap wajar saja jika ada anggapan yang menilai Presiden condong pada Ahok. Sebab, kata dia, jika toh Presiden memilih pejawat, artinya Jokowi ingin program yang dijalankan di Jakarta memiliki kesinambungan dari apa yang sudah dia lakukan saat memimpin Ibu Kota bersama Ahok.

Artikel ini ditulis oleh: