Dua tahun masa pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla - Perbaikan penegakan Hukum. (ilustrasi/aktual.com)
Dua tahun masa pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla - Perbaikan penegakan Hukum. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Politisi PKS, Refrizal, menyesalkan pernyataan demi pernyataan yang disampaikan pemerintah terkait rencana Aksi Bela Islam II yang akan digelar pada Jumat 4 November 2016. Aksi Bela Islam II disampaikan pemerintah hendaknya tidak memaksakan kehendak.

“Pak Jokowi yth, Kami bukan memaksakan kehendak, tapi kehendak kami menuntut keadilan bagi penista Al Quran belum dipenuhi oleh Bareskrim Polri/Pemerintah?,” tegas Refrizal dalam keterangannya, Selasa (1/11).

Presiden Joko Widodo, kata dia, semestinya memahami bahwa muara dari Aksi Bela Islam II adalah penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Penistaan agama ini dipertegas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

“Jangan dibalik Pak?,” ucap Refrizal.

Sejak Ahok memberikan pernyataan dengan menghina agama Islam, lanjut dia, hampir semua kota/daerah di seluruh Indonesia menggelar unjuk rasa. Mustahil Presiden Jokowi tidak mengetahui ataupun tidak mendapatkan informasi mengenai aspirasi tersebut.

“Hampir semua kota diseluruh Indonesia berunjuk rasa, masa Bapak tidak mendengar aspirasinya sih?. Mana komentar bapak terhadap ucapan Basuki/Ahok yang telah menista Al Quran, Agama Islam dan Ulama?,” ucap Refrizal.

Masyarakat Indonesia dan umat Islam khususnya, ditambahkan Refrizal yang juga Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, hingga kini menunggu sikap Presiden Jokowi terkait dugaan penghinaan agama Islam yang dilakukan Ahok.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby