Ratusan ribu umat Islam dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Bela Islam melakukan aksi unjuk rasa ke Bareskrim Polri,Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016). Dalam aksinya Gerakan Bela Islam mendesak Bareskrim Polri segera menetapkan tersangka kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan Agama.

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Jaenudin, menyatakan PP Persis akan menurunkan setidaknya 10 ribu jamaahnya dalam Aksi Bela Islam II yang digelar di Jakarta, Jumat (4/11) besok.

“Dari Jawa Barat, telah terkonfirmasi 20 bus rombongan akan berangkat,” ujar Jeje kepada wartawan, Kamis (3/10).

Menurutnya, keikutsertaan Persis dalam Aksi Bela Islam II merupakan panggilan atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain itu, Persis menilai pemerintah dan aparat penegak hukum tidak serius dalam menangani kasus Ahok.

Atas dasar itu pula, PP Persis setelah mendengar masukan dari berbagai pengurus daerah mempertimbangkan untuk mengikuti Aksi Bela Islam II di Jakarta pada 4 November 2016. Rencananya, anggota Persis yang berangkat ke Jakarta mencapai 10 ribu orang se-Indonesia.

Jeje juga meluruskan informasi dan pernyataan pemerintah bahwa aksi kali ini ditunggangi kepentingan politik dan atau ada yang menggerakkan.

“Apa yang dipersepsikan oleh Negara bahwa ini rekayasa politik atau ada yang menggerakkan dari aspek politik, saya kira Pemerintah salah memahami ini,” jelasnya.

Ditambahkan, tuntutan atas dugaan penistaan agama oleh Ahok terhadap Alquran surah Al Maidah ayat 51 selain menjadi peringatan bagi Ahok seharusnya menjadi bahan evaluasi pemerintah pusat. Oleh karena itu pula dirinya menyarankan agar Aksi bela Islam direspon sewajarnya oleh kepolisian.

“Pemerintah seolah mengabaikan aspirasi nurani masyarakat, kalau menyangkut agama kan hati nurani,” demikian Jeje.

(Laporan: Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka