Presiden Jokowi memberikan keterangan persnya usai mendatangi kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Jokowi mendatangi Kemenhub saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Polri terkait praktek pungli perizinan kapal.

Jakarta, Aktual.com – Sikap kepolisian yang mengesankan tidak serius dalam menangani kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok membuat masyarakat menjadi antipatipati.

“Coba saja lihat sikap dan pernyataan Polisi soal pernyataan Ahok. Pertama Polisi mengatakan bahwa apa yag dikatakan Ahok salah dalam agama tapi dalam negara tidak. Proses hukum Ahok menunggu Pilkada, menunggu izin presiden. Lalu, Ahok tidak bermaksud demikian, polisi yang tidak berani menembak demonstran yang rusuh disuruh menggunakan rok dan lain sebagainya,” kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/11).

Pun demikian, Fahri tidak mau menyalahkan Jenderal Tito Karnavian selaku Kapolri, sebab justru saat ini masyarakat melihat sangat tidak sesuai dengan gambaran publik soal Tito yang merupakan seorang jendral muda, pintar dan memiliki segudang prestasi. Tetapi,  sikap Polisi yang tidak masuk akal ini tegas Fahri, disebabkan oleh Jokowi selaku atasan lembaga bhayangkara itu.

“Ini saya salahkan ke Jokowi, seharusnya Jokowi itu cukup bilang saya tidak melindungi Ahok, saya tidak mendukung Ahok. Saya minta kepolisian proses secepatnya dan seadil-adilnya,” ujarnya.

“Tapi, kalau Jokowi diam kan Ahok kesannya menyandera presiden dan semua lembaga di bawahnya, termasuk Polisi pun jadi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak logis,” papar politikus PKS itu.

Bahkan, sambung dia, dalam kasus Ahok ini presiden terlihat memilki beban sehingga aparat hukum juga menjadi terbebani dan terlihat gagap dalam menangani kasus penistaan Al-Quran ini.

Akhirnya, masyarakat pun melihat dan menduga ada agenda tersebunyi Jokowi terkait Ahok yang dititipkan dan menjadi beban polisi.

“Bukan kali ini saja aparat hukum terkait Ahok. Sebelumnya KPK dalam menangani kasus Sumber Waras dan Reklasami yang melibatkan Ahok juga gagap. Ini semua karena presidennya diam saja sehingga terlihat ada agenda tersembunyi,” pungkasnya.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan