Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI Desmond J. Mahesa menilai aksi demonstrasi 4 November tak ada kaitannya dengan terorisme. Apalagi, ditunggangi ISIS atau kelompok Islam radikal lainnya.

Hal itu dikatakan Desmond saat menanggapi foto yang bertuliskan ‘Tangkap Ahok, Hukum Ahok dan Peti Mati Ahok’ oleh kelompok Jaisy Al Fath di Suriah.

“Ini persoalannya, teroris beneran enggak. Kalau ini yang terjadi, ini tumpangan yang kesannya menakuti ummat islam yang sebenarnya ummat islam tidak ngapa-ngapain,” ujar Desmond di Jakarta, Kamis (3/11).

Menurutnya, dalam aksi tersebut ummat Islam hanya menuntut bahwa pihak kepolisian harus menjalankan hukum.

“Persoalannya bukan penghinaan agama Islam. Agama apapun di republik ini kalau berkaitan dinista oleh orang beragama lain kan hukumnya jalan. Hukum ini bukan hukum yang dibikin 100 tahun ini sudah 2 abad lalu,” tegas Desmond.

Ia membandingkan kasus yang dilakukan calon gubernur DKI Ahok dengan ibu rumah tangga di Bali, Rusgiani yang beragama Kristen menyebut canang atau tempat menaruh sesaji dalam upacara keagamaan umat Hindu dengan kata-kata najis. Atas pernyataannya itu, Rusgiana dikenakan sanksi 14 bulan hukuman penjara.

“Di Bali orang menista agama Hindu dihukum. Masa orang yang menista ayat dalam AlQuran diterjemahkan yang non muslim, yang katanya penistaan tidak dihukum,” ungkap Desmond.

“Jadi ini bukan bicara ISIS-nya, radikalisasi, ini bicara tentang ketidaktegakkan kepolisian. Ini tentang ada apa dengan Kapolri Tito ? Dia punya nurani beragama atau tidak,” tambah Politisi Partai Gerindra itu.

Ia menduga, foto-foto bertuliskan Ahok di Suriah itu hanya menakuti-nakuti saja. Polisi, kata dia, hanya tinggal memproses hukum Ahok saja maka semua kembali normal.

“Kalau mau selesai, pihak kepolisian harus menjalanakan hukum ssesuai perundang-undangan yang berlaku,” tandas Desmond.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan