Bekasi, Aktual.com – Ribuan demonstran dari sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/11) pagi, berangkat ke lokasi unjuk rasa di Jakarta menggunakan kereta guna menghindari kemacetan.
“Totalnya lebih dari 1.200 umat Muslim pergi ke Jakarta naik kereta. Kami berangkat di titik kumpul Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Djuanda,” kata koordinator massa dari Kota Bekasi Awang di Bekasi.
Menurut dia, massa tersebut berasal dari sejumlah ormas Islam seperti Front Pembela Islam, Forum Betawi Rempug (FBR), Persis, Jamaah Islamiyah dan lainnya di 12 kecamatan setempat.
Alasan pihaknya berangkat menggunakan kereta dikarenakan situasi sejumlah akses jalan menuju Jakarta di wilayahnya yang mulai macet sejak pukul 07.00 WIB.
“Kami berangkat dari pukul 07.00 WIB dengan membagi pemberangkatan berdasarkan kelompok. Kelompok saya mendapat jadwal pemberangkatan jam 09.30 WIB menuju Gambir, Jakarta,” katanya.
Pantauan Antara di lokasi melaporkan, massa yang menanti rombongan pemberangkatan sejak pagi menyempatkan diri berorasi di pelataran parkir Stasiun Bekasi untuk menyampaikan tuntutan penyelesaian dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama kepada aparat penegak hukum.
Orasi dengan membentangkan spanduk serta teriakan itu disampaikan demonstran kepada masyarakat pengguna kereta yang tengah bersiap berangkat kerja.
Aktivitas itu sempat membuat akses Jalan Ir H Djuanda mengalami kemacetan karena antrean massa yang akan masuk ke area stasiun mengular hingga ke sisi jalan.
Banyaknya massa demonstran yang menggunakan kereta juga mengakibatkan sejumlah calon penumpang yang biasa bekerja ke Jakarta terganggu pemberangkatannya.
“Kereta yang datang dari arah kota terlambat datang ke Jakarta. Saya mau kuliah jadi kesiangan, karena pelajaran dimulai pukul 10.00 WIB, sampai jam 09.30 WIB kereta belum datang dan antrean tiket panjang,” kata Maryanto (20) warga Narogong Kota Bekasi.
Guna antisipasi membeludaknya calon penumpang, sejumlah petugas stasiun membuka seluruh pintu masuk yang berjumlah tujuh unit di gerbang selatan.
Petugas juga nampak kewalahan mengatur pemberangkatan massa saat kereta datang karena jumlahnya yang terlalu banyak.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan