Denpasar, Aktual.com – PT Pelindo Energi Logistik siap mengalirkan air pendingin ke Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai pengganti pasokan listrik yang selama ini digunakan PT Angkasa Pura I mengaliri listrik untuk Air Conditioner (AC) di bandara bertaraf internasional tersebut.
Direktur PT Pelindo Energi Logistik, Gembong Primadjaja menjelaskan, jika menggunakan air pendingin yang dihasilkan dari olahan Mini LNG Terminal Benoa, sudah barang tentu Bandara I Gusti Ngurah Rai bisa menjadi Green Airport.
“Nantinya air dinginnya kira kirim dari sini ke bandara dengan temperatur rendah. Jadi, bisa untuk memenuhi kebutuhan air di bandara,” jelas Gembong saat menerima kunjungan Kementerian Perhubungan, Jumat (4/11).
Saat ini, Gembong menjelaskan, PT Pelindo Energi Logistik menghasilkan lima ribu ton air dingin bersih yang bisa digunakan sebagai air pendingin. Air itu, Gembong melanjutkan, belum digunakan untuk apapun. “Kita sudah menghasilkan 5 ribu ton perhari. Itu sangat cukup jika untuk memasok kebutuhan di bandara,” papar dia.
Gembong menjelaskan, nantinya akan dipasang alat untuk menjernihkan air laut menjadi air tawar yang layak konsumsi. Air itu nanti akan dimasukkan ke tangki LNG agar temperaturnya menjadi rendah. Setelah itu, air baru dialirkan ke bandara menggunakan pipa. Di bandara, masih menurut Gembong, akan ada chiller sebagai pendingin temperatur.
“Nanti chiller itu dimatikan karena dia pakai listrik, diganti, diisi dengan air ini yang temperaturnya sudah minus 2 derajat selsius. Udara dari air ini akan dingin. Jadi dia lebih ramah lingkungan karena tidak ada unsur lain. Penghematannya saya optimistis lebih dari 20 persen,” urai Gembong.
Jika benar-benar diterapkan, maka hal ini merupakan yang pertama di Indonesia. Menurut Gembong, teknologi serupa baru digunakan di Jepang dan Korea Selatan.
“Teknologi ini telah diterapkan di Osaka, Jepang dan di Seoul, Korea Selatan. Di Indonesia belum ada. Kalau ini berhasil, ini yang pertama di Indonesia,” ujarnya.
Gembong mengaku institusinya telah menjalin komunikasi dengan PT Angkasa Pura I untuk aplikasi teknologi air pendingin tersebut.
“Bagaimana baiknya, mengaturnya seperti apa, siapa mengerjakan apa, siapa yang mengoperasikan dan lain-lain itu sudah kita bicarakan. Ini lebih kepada teknis operasional saja. Sudah ada pembicaraan dengan PT Angkasa Pura Properti. Secepatnya akan kita kerjakan, mudah-mudahan pertengahan tahun 2017 sudah bisa dilihat hasilnya dan kemudian dijadikan contoh di tempat-tempat lain,” tutup Gembong.
(Laporan: Bobby Andalan, Bali)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka