Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (kanan) memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (3/11/2016). Rizieq Shihab diperiksa sebagai saksi ahli agama dari pihak pelapor yaitu FPI DKI Jakarta terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama.

Jakarta, Aktual.com – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan aksi yang berlangsung pada 4-5 November bukanlah akhir dari perjuangan umat Islam membela kitab suci Al-Quran.

Meskipun, pemerintah telah menerima tuntutan massa untuk segera memproses hukum penista agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Ini awal perjuangan. Setelah 150 massa aksi terluka dan dirawat di RS. Budi Kemuliaan dan RSCM, maka akhirnya presiden umumkan bahwa terkait dugaan penistaan agama oleh Ahok diinstruksikan bagi kepolisian untuk diselesaikan cepat, tepat dan transparan,” ujar Habib Rizieq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/11).

Menurutnya, perjuangan tersebut belum berakhir lantaran pemerintah belum secara nyata menyelesaikan kasus tersebut.

“Kapolri janji, Senin besok Ahok diperiksa secara resmi. Kita berdoa setelah diperiksa, Ahok jadi tersangka dan ditangkap. Ini bagian kemenangan yang diberikan Allah kepada kita,” ungkap Habib Rizieq.

“Kita lihat 2 sampai 3 minggu, kalau ternyata kasus diulur dan janji diingkari. Kami siap turun lebih banyak lagi,” tegas dia.

Habib Rizieq mengingatkan jika proses hukum tersebut tidak juga diselesaikan, maka FPI dan umat Islam seluruh Indonesia akan membawa “Bambu Runcing”.

“Siap revolusi. Tangkap Ahok atau revolusi,” cetusnya.

“Semua yang dirumah berdoa memohon pertolongan Allah untuk mengawasi,” tambah Habib Rizieq.

Usai bermusyawarah dengan DPR dan MPR pada Sabtu (5/11), dinihari, Habib Rizieq menuturkan, pada Selasa nanti Komisi III DPR akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mempertanggung jawabkan apa yang terjadi di Istana semalam. Seperti diketahui, polisi melepaskan tembakan gas air mata dan petasan kearah demonstran yang tengah berdoa secara membabi buta.

“Kami Siap turun lagi. Kami Siap perang,” cetusnya lagi.

Ia kembali mengingatkan, jika nanti proses hukum terhadap Ahok tidak diselesaikan maka massa yang datang dari daerah akan melakukan tindakan di daerahnya masing-masing.

“Revolusi akan merata diseluruh Indonesia,” katanya.

“Dengan kesepakatan ini, kami akan berdiri sendiri untuk melepas semua pulang ke rumah masing-masing,” tandas Habib Rizieq.

Para pengunjuk rasa akhirnya bubar usai melakukan shalat subuh berjamaah didepan gedung DPR/MPR/DPD RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.[Nailin In Saroh]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid