Jutaan Massa yang terdiri dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Voxpol Center melihat sisi kepemimpinan yang mengecewakan dari Presiden Jokowi, dalam hal menyikapi ketegangan bangsa yang disebabkan adanya indikasi penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut Pangi Syarwi Chaniago selaku Direktur Eksekutif Voxpol Center, dengan tidak bersedianya presiden untuk menemui massa aksi ‘Bela Islam’ , hal itu menunjukkan ketidakmampuan seorang presiden dalam menyelesaikan masalah.

“Presiden Jokowi sudah mempertontonkan pentas degalan kualitas kepemimpinannya kepada khalayak, gagal dalam mengurai silang sengkarut persoalan mendasar yang dihadapi rakyat. Kepemimpinan yang mengabaikan keresahan umat mayoritas. Saya ingin memberi makna dan konteks soal kepemimpinan, pemimpin itu mutlak dicintai rakyatnya dan rakyat pun mencintainya,” ujar Pangi secara Tertulis, Sabtu (5/11)

Pangi menjelaskan, jika seandainya presiden turun bertemu dan berdialog dengan demonstrasi, bukan berarti secara otomatis presiden merepresentasikan suara kelompok atau golongan tersebut atau setuju dengan kehendak kelompok tersebut

Karena hal itu menyangkut rana hukum, masyarakat memahami tidak boleh ada intervensi. Namun lanjut Pangi, secara etika serta naluri kepemimpinan, hendaknya presiden hadir dan menyakinkan demonstran akan kedaulatan hukum ditengah keresahan bangsa.

“Soal nanti disetujui atau tidak, soal diadili atau tidak, itu soal lain, biar penegak hukum yang mengadili, bola ada di penegak hukum, karena presiden tak boleh intervensi penegakan hukum. Yang maha penting itu, kehadiran presiden di tengah masyarakat, menemui aksi demontrasi tersebut. Ini soal bagaimana memperlakukan rakyat,” tandasnya.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid